Sabtu 24 Oct 2020 14:51 WIB

Khabib Nurmagomedov dan Cerita Lucu Tentang Papakha

Khabib Nurmagomedov selalu mengenakan papakha tiap kali akan bertarung.

Khabib Nurmagomedov dengan mengenakan papakha melakukan sujud syukur setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari.
Foto: Christopher Pike/Reuters
Khabib Nurmagomedov dengan mengenakan papakha melakukan sujud syukur setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khabib Nurmagomedov, petarung muslim MMA asal Rusia, akan ditantang petarung AS, Justin Gaethje, dalam gelaran UFC 254 di Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (24/10) malam waktu setempat atau Ahad (25/10) dinihari WIB. Dan, papakha selalu menjadi cerita menarik tiap kali Khabib naik ke atas octagon pertarungan.

Papakha, topi khas Dagestan yang terbuat dari bulu domba, telah menjelma menjadi identitas pemegang sabuk juara dunia kelas ringan UFC tersebut. Papakha semakin popular beriringan dengan semakin populernya Khabib sebagai petarung UFC. Dan papakha yang dipakai Khabib sekarang ini merupakan papakha yang dibelinya delapan tahun lalu dengan uang pas-pasan.

Cerita Papakha

Begini ceritanya seperti dituturkan situs Rusia Sport Express. Pada awal November 2011, Khabib resmi dikontrak sebagai petarung UFC. ‘’Kontrak tersebut datang melalui surat elektronik. Dan, Khabib mem-print surat kontrak tersebut di sebuah warnet,’’ tulis laporan Sport Express.

Tiga atau empat pekan kemudian, Khabib dikabarkan nama lawannya yakni Kamal Shalorus asal Iran. Pertarungan perdana The Eagle –julukan Khabib Nurmagomedov—dijadwalkan pada tanggal 20 Januari.

photo
 
Khabib Nurmagomedov berbicara kepada awak media setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari. - (Christopher Pike/Reuters)

 

Khabib terbang ke Amerika Serikat sekitar dua pekan sebelum pertarungan. Namun, perjalanan Khabib menuju Negeri Paman Sam tidaklah mudah. 

Awalnya dia harus terbang ke Moskow untuk membuat visa, tapi sayangnya jadwal penerbangan dari Dagestan menuju ibukota Rusia tersebut sudah penuh. Sementara, Khabib diburu waktu agar bisa mendapatkan visa untuk pergi ke Amerika Serikat.

‘’Akhirnya Khabib bisa naik di dalam kokpit atas bantuan Abdulmanap Nurmagomedov (almarhum ayah Khabib), yakni politisi Dagestan Gadzhi Makhachev,’’ sebut Sport Express.

Toko Suvenir

Manager Khabib, Shamil Kardanov, saat itu menyarankan Khabib membawa sesuatu yang menjadi identitas diri dan negaranya. Setelah berdiskusi dengan Abdulmanap, The Eagle membeli sebuah topi bulu papakha berwarna putih.

Di media-media setempat, informasi yang beredar adalah Khabib mengenakan papakha pusaka peninggalan sang kakek. Ada juga media yang menyebut papakha tersebut merupakan warisan kakek buyut dari kakek buyutnya Khabib.

photo
Khabib Nurmagomedov - (AP/John Locher)

 

 

Tapi, faktanya sungguh lucu. Khabib ternyata membeli papakha di toko suvenir di bandara Makhachkala dalam perjalanan menuju Moskow. ‘’Khabib harus merogoh kocek sebesar 3.000 rubbel (setara Rp 577 ribu) untuk membeli papakha warna putih gading tersebut,’’ sebut Sport Express.

Bagi seorang Khabib, nilai sejumlah 3.000 rubbel saat itu sungguh besar. Karena, Sang Elang baru saja merintis karier sebagai petarung UFC. Kini Khabib sudah menjadi petarung MMA terkenal dengan rekor tidak pernah kalah dalam 28 pertarungan sepanjang kariernya.

Dikira Wig

Momen menarik Khabib bersama papakha juga hadir ketika sesi timbang berat badan sebelum pertarungan. Shalorus hadir dengan mengenakan topi yang sudah jamak dikenal masyarakat umum. Sementara, Khabib hadir dengan papakha yang belum banyak dikenal orang.

Presiden UFC, Dana White, saat itu pun mengira papakha yang dikenakan Khabib adalah wig. White tidak tahu papakha dan berkata,’’Lepaskan wigmu,’’ ujar White kepada Khabib saat sesi timbang berat badan.

Semua orang kini mengenal papakha yang selalu dikenakan Khabib jelang pertarungannya di atas octagon. Bahkan, ketika Khabib semakin terkenal, sejumlah sponsor mulai menawarkan uang untuk menempel logo mereka di papakha ‘keramat’ Khabib tersebut.

Papakha sudah menjadi simbol dan identitas Khabib. Cardin, yang menjadi sponsor penampilan Khabib di sesi timbang badan, pernah meminta Khabib mengenakan papakha dengan tampilan sponsor mereka.

photo
Khabib Nurmagomedov - (AP Photo/John Locher)

 

Tawaran Iklan

Khabib pernah memberikan jawabannya ketika diwawancarai Forbes pada Desember 2017. Dan sampai detik ini, Khabib sama sekali tidak berpikir ingin menaruh logo sponsor di atas papakha yang telah setia menemaninya merintis karier.

‘’Manager saat itu mengatakan kepada saya,’Kamu akan terus memakai topi (papakha) dan kita akan menghasilkan banyak uang,’’ kata Khabib kepada Forbes pada dua tahun lalu.

Khabib saat itu memang sudah memiliki fan, tapi belum punya penggemar di masyarakat internasional. Tawaran sponsor di papakha miliknya sungguh menggiurkan. ‘’Uang memang menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang,’’ kata Khabib. ‘’Tapi bagiku, papakha lebih penting daripada uang.’’

Setia Menemani

Papakha telah menemani perjalanan karier Khabib sebagai petarung MMA. Kepada ESPN jelang pertarungan lawan Dustin Poirier pada September 2019, Khabib mengaku papakha tidak pernah lepas dari dirinya.

Dia merawat papakha-nya dengan sangat hati-hati. Dalam perjalanan terbang ke manapun, Khabib tidak pernah menaruh papakha-nya di bagasi pesawat. ‘’Saya tidak pernah menaruhnya di bagasi ketika saya terbang ke turnamen,’’ kata Khabib.

Khabib beralasan koper saja bisa hilang ketika ditaruh di bagasi. Atau, barang yang ditaruh di bagasi bisa tersasar terbang ke tempat lain.

‘’Karena itu, saya tidak pernah melepas papakha-ku,’’ kata Khabib. ‘’Papakha sangat penting bagi diriku.’’

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement