Sabtu 24 Oct 2020 15:35 WIB

Brasil Izinkan Impor Vaksin Sinovac dari China

Sebelumnya Presiden Brasil tolak Sinovac karena ragukan kredibilitas China

Rep: Meiliza Laveda/Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi salah satu kandidat vaksin Covid-19.
Foto: Ng Han Guan/AP
SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi salah satu kandidat vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Badan Pengawas Kesehatan Brasil telah mengizinkan impor vaksin yang diproduksi perusahaan China Sinovac Biotech Ltd. Isu ini sempat kontroversial karena Presiden Brasil Jair Bolsonaro menganggap China tak memiliki kredibilitas untuk mengembangkan obat atau vaksin Covid-19.

Dilaporkan laman Bloomberg, Badan Pengawas Kesehatan Brasil dalam keterangannya pada Jumat (23/10) memberi izin kepada The Butantan Institute, sebuah pusat penelitian yang berbasis di Sao Paulo untuk mengimpor enam juta dosis Coronavac dari China. Dalam proses ini The Butantan Institute bekerja sama langsung dengan Sinovac.

Baca Juga

Saat tiba di Brasil, vaksin tersebut akan menjalani uji coba fase ketiga. Isu impor vaksin telah memunculkan pertentangan di antara dua tokoh Brasil yakni Presiden Jair Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria. Awal pekan ini, Bolsonaro mengatakan pemerintahannya tidak akan membeli vaksin yang berasal atau diproduksi dari China. Dia memandang Beijing belum memiliki kredibilitas.

Sementara Doria mengatakan jika uji coba vaksin Sinovac tidak dilakukan, hal itu dapat dikategorikan "kriminal". Dia menuduh Bolsonaro mempolitisasi vaksin. Doria memang dikenal sebagai kritikus pemerintahan Bolsonaro.

Sementara Ketua Majelis Rendah, Rodrigo Maia, mempresentasikan di depan persatuan dengan Doria selama konferensi pers pada Jumat. Dia menyebutnya sebagai sekutu dan dia berharap presiden akan mempertimbangkan kembali posisinya.

Uji coba telah menjadi titik ledak baru antara kepemimpinan lokal dan Bolsonaro atas penanganan pandemi. Presiden mengatakan pada awal pekan ini pemerintahnya tidak akan membeli obat itu karena dari tempat asalnya.

Sebelumnya Bolsonaro telah kerap menuai kritik terkait caranya menangani pandemi Covid-19. Dia dianggap terlalu menyepelekan dan menganggap enteng. Bolsonaro bahkan sempat menentang kampanye penggunaan masker.

Saat ini Brasil menempati posisi ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Berdasarkan data yang dihimpun Worldometers, hingga Jumat (24/10) Brasil memiliki 5.355.650 kasus dan 156.528 kematian. Sementara pasien pulih di sana mencapai 4.797.872.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement