Ahad 25 Oct 2020 03:44 WIB

Perempuan Pikul Beban Lebih Berat Saat Pandemi Covid-19

Survei menunjukkan pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Survei menunjukkan pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Survei menunjukkan pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kaum perempuan semasa pandemi Covid-19 harus memikul beban yang lebih berat menurut hasil survei. Survei dilakukan oleh Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Indosat Ooredoo.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta pada Sabtu, hasil survei menunjukkan pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender serta dapat mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).

Baca Juga

Hasil survei yang dituangkan dalam laporan Menilai Dampak Covid-19 terhadap Gender dan Pencapaian SDG's di Indonesia antara lain menunjukkan 82 persen perempuan yang bergantung pada usaha keluarga mengalami penurunan sumber pendapatan. Sedangkan di antara para lelaki ada 80 persen yang mengalaminya.

Selain itu, selama pandemi ada 36 persen perempuan pekerja informal yang harus mengalami pengurangan waktu kerja berbayar mereka. Angka itu lebih banyak ketimbang laki-laki pekerja informal yang mengalami persoalan serupa (30 persen).