Ahad 25 Oct 2020 11:30 WIB

Kasus Kecemasan Dominasi Layanan Konsultasi Psikologi

Gejala kecemasan wajar terjadi di masa pandemi Covid-19, namun perlu diatasi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Gangguan kecemasan (Ilustrasi). Secara umum, kemampuan orang untuk meningkatkan regulasi diri pun berbeda-beda.
Foto: Pixabay
Gangguan kecemasan (Ilustrasi). Secara umum, kemampuan orang untuk meningkatkan regulasi diri pun berbeda-beda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberikan dampak baru bagi kehidupan banyak orang. Sebagian orang yang merasa kurang bisa beradaptasi dapat mengalami penurunan kesehatan mental.

Menurut psikolog yang merupakan ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Dr Indria Laksmi Gamayanti, berdasarkan data yang dihimpun dari psikolog-psikolog yang menerima layanan selama pandemi, kecemasan adalah kasus yang paling banyak dikeluhkan saat pandemi.

Baca Juga

"Sementara laporan dari teman-teman yang melakukan pelayanan, jumlah yang paling banyak, para pasien banyak mengeluhkan itu kecemasan, gangguan suasana hati, kecenderungan ke arah somatis, dan sulit tidur," ungkap Gama beberapa waktu lalu.

Menurut Gama, gejala-gejala tersebut di atas cukup banyak terjadi dan sangat wajar terjadi di masa banyak perubahan seperti saat ini. Banyak orang saat ini juga mengalami kesepian, yang berujung ke kecemasan.