REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengah upayakan jalur khusus umrah dari Jakarta. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sudah mengajukan gagasan tersebut kepada Kementerian Liar Negeri (Kemenlu).
“Kami sudah kirimkan surat resmi ke Kemenlu ada satu bandara khusus Cengkareng ke Jeddah kalau umrah dan haji sudah boleh lagi,” kata Awaluddin dalam diskusi virtual, Sabtu (24/10).
Terlebih, Awaluddin mengatakan Arab Saudi akan membuka kembali seluruh penerbangan internasional pada 1 November 2020. Hanya saja, penerbangan internasional tersebut dibuka dengan porsi yang terbatas.
“Kita ingin jumlah yang terbatas itu, sehingga nanti karena ada arrangement antarbandaranya, sehingga nanti travel corridor ini kita bikin gagasan dari bandara,” jelas Awaluddin.
Untuk itu, Awaluddin menegaskan tengah meminta dukungan dari Kemenlu sehingga ibadah umrah dari Indonesia kembali bisa dilakukan. Terlebih, Awaluddin menegaskan jamaah umrah dari Indonesia cukup besar.
Jika jalur khusus dapat dibuka, Awaluddin menuturkan paling tidak saat pandemi Covid-19 bisa dibuka melalui satu bandara terlebih dahulu melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Sekarang kan embarkasi haji banyak, bisa dari Palembang, Kualanami, Aceh, dan lainnya. Tapi saya yakin dengan dibukanya pertama pasti dibatasi, makanya kami inisiatif dari Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Awaluddin.
Saat ini, AP II memastikan Travel Corridor Arrangement (TCA) dari Bandara Soekarno-Hatta ke tiga negara direalisasikan. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mmendukung penerbangan aman dalam skema TCA antara Indonesia dengan tiga negara yaitu Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Cina. Rencananya, pada 26 Oktober 2020, Bandara Soekarno-Hatta akan menambah Travel Corridor Arrangement (TCA) yakni antara Indonesia dan Singapura.