Ahad 25 Oct 2020 17:29 WIB

Kasus Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Tinggal 6 Orang

Awalnya ada 46 santri yang dinyatakan positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan melakukan pengambilan sampel tes usap/ SWAB di Pondok Pesantren. Ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas kesehatan melakukan pengambilan sampel tes usap/ SWAB di Pondok Pesantren. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Tingkat kesembuhan santri terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, terus meningkat. Jumlah santri yang masih menjalani isolasi pun telah jauh berkurang. "Jumlah santri yang masih isolasi saat ini tinggal enam orang," ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu kepada Republika.co.id, Ahad (25/10).

Indra menambahkan, berdasarkan data terakhir dari Dinkes Kabupaten Kuningan pada Sabtu (24/10), untuk jumlah santri dan pegawai yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 378 orang. Selain itu, adapula yang melakukan transfer isolasi di kota asal sebanyak 21 orang.

Baca Juga

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan pertama kali mencuat setelah ditemukannya 46 santri yang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 September 2020. Dari hasil pemeriksaan swab massal secara bertahap, kasus Covid-19 yang ditemukan di ponpes itu terus bertambah hingga totalnya lebih dari 400 orang.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di ponpes itupun dihentikan sementara waktu hingga saat ini. Ribuan santri yang dinyatakan sehat kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Sebelum kasus Covid-19 terdeteksi, pihak Ponpes Husnul Khotimah sebenarnya telah menempuh berbagai persyaratan protokol kesehatan terkait Covid-19 sejak sebelum kedatangan santri.

"Kita sudah berupaya memaksimalkan penerapan protokol kesehatan. Namun, Qodarullah terjadi yang Allah kehendaki," kata Ketua Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, KH Mu'tamad.

Mu’tamad menerangkan, saat kedatangan santri gelombang ke-1 (1-2 Agustus 2020), pihaknya mensyaratkan rapid test. Hasilnya, dari 702 santri yang datang, 700 santri non-reaktif dan dua santri reaktif. Kedua santri tersebut dipulangkan dan dilakukan tes swab di rumah masing-masing. "Kemudian kami melakukan tes swab kepada 150 orang pegawai, hasilnya semua negatif," tegas Mu’tamad.

Selanjutnya, untuk kedatangan santri gelombang ke-2 (29-30 Agustus 2020), dilakukan test PCR di Pondok Pesantren Husnul Khotimah terhadap 1.350 santri yang datang. Hasilnya, tujuh orang santri dinyatakan positif dan dilakukan isolasi mandiri. Setelah 14 hari dilakukan tes swab ulang, hasilnya negatif.

Untuk kedatangan 1.200 santri di gelombang ke-3 (12-13 September 2020), juga dilakukan test PCR di Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Hasilnya, tiga orang santri positif dan dilakukan isolasi mandiri. Setelah 14 hari dilakukan tes swab ulang, hasilnya negatif.

Namun, mulai 12-24 September 2020, sebagian santri mengalami batuk, flu dan panas. Penanganan dilakukan dengan tes swab dan hasilnya terkonfirmasi positif sebanyak 46 santri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement