Ahad 25 Oct 2020 18:48 WIB

Hamas: Prancis Provokasi Umat Islam

Penerbitan kartun Nabi Muhammad dinilai sebagai penghinaan terhadap Muslim.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Sebuah foto yang dipasang menunjukkan sampul mingguan satir Prancis Charlie Hebdo dengan kartun kontroversial Nabi Muhammad yang diterbitkan pada tahun 2012, di tengah-tengah surat kabar Prancis lainnya, pada hari pembukaan persidangan serangan, di Paris, Prancis, 02 September 2020. The Serangan teroris Charlie Hebdo di Paris terjadi pada 07 Januari 2015, dengan penyerbuan ekstremis Islam bersenjata dari surat kabar satir, memulai tiga hari teror di ibukota Prancis.
Foto: EPA-EFE / YOAN VALAT
Sebuah foto yang dipasang menunjukkan sampul mingguan satir Prancis Charlie Hebdo dengan kartun kontroversial Nabi Muhammad yang diterbitkan pada tahun 2012, di tengah-tengah surat kabar Prancis lainnya, pada hari pembukaan persidangan serangan, di Paris, Prancis, 02 September 2020. The Serangan teroris Charlie Hebdo di Paris terjadi pada 07 Januari 2015, dengan penyerbuan ekstremis Islam bersenjata dari surat kabar satir, memulai tiga hari teror di ibukota Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kelompok Hamas mengecam Prancis karena menerbitkan kartun yang merendahkan simbol-simbol Islam, Sabtu (24/10). Langkah itu dinilai sebagai pemicu yang akan memprovokasi umat Islam.

"Dorongan (Presiden Prancis Emmanuel) Macron untuk menerbitkan kartun Nabi (Muhammad) SAW yang menghina, adalah upaya untuk menghidupkan kembali Perang Salib di mana Prancis adalah sumber debutnya," kata juru bicara senior untuk kelompok Hamas Palestina, Sami Abu Zuhri, dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Abu Zuhri mengatakan penerbitan kartun memprovokasi perasaan Muslim dan agresi terhadap agama dan keyakinannya. Kondisi itu pun telah melahirkan gerakan yang menyerukan untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Prancis di beberapa wilayah Arab.

Penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW merupakan langkah penghinaan terhadap Muslim. Terlebih lagi pernyataan Macron tentang Islam dan komunitas Muslim, memicu kecaman luas di dunia Arab pada tingkat resmi dan opini publik yang menentangnya.

Surat kabar daerah di Prancis, La Nouvelle Republique mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW pada 18 Oktober 2020. Gambar itu merupakan sketsa yang sebelumnya sudah terbit di majalah Charlie Hebdo.

Surat kabar satir Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun serial kartun Nabi Muhammad pada September 2006. Setelah itu media itu pun terus merilis simbol-simbol agama, termasuk Islam pada tahun-tahun selanjutnya. Puncaknya, gedung kantor surat kabar itu menjadi sasaran bom pada 2011, dan empat tahun kemudian 12 orang tewas dalam serangan teroris. Setelah itu, Charlie Hebdo pun kembali merilis karikatur Nabi Muhammad SAW pada awal September untuk menandai dimulainya persidangan penyerangan kantor atas peristiwa Januari 2015. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement