Ahad 25 Oct 2020 19:34 WIB

Satpol PP Pantau Ketat Aktivitas Wisatawan di Tempat Wisata

Pemantauan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
 Salah satu instalasi seni multimedia interaktif di Sudut Pandang Bandung di Kawasan Wisata Punclut, Jalan Pagermaneuh, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Salah satu instalasi seni multimedia interaktif di Sudut Pandang Bandung di Kawasan Wisata Punclut, Jalan Pagermaneuh, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan memantau dengan ketat aktivitas wisatawan di lokasi-lokasi wisata saat libur panjang pada akhir Oktober hingga awal November mendatang. Libur panjang terjadi sejak Rabu (28/10) hingga Ahad (1/11) karena terdapat cuti bersama, Maulid Nabi Saw dan libur akhir pekan.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan merapatkan tentang rencana pemantauan pada libur panjang mendatang. Namun, menurutnya aktivitas wisatawan di tempat wisata akan diprioritaskan untuk dipantau. "Besok rencana di rapatkan dulu, mungkin fokus di mal, tempat hiburan, tempat wisata dan fasilitas umum," ujarnya saat dihubungi, Ahad (25/10).

Baca Juga

Sebelumnya, tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Bandung akan melakukan monitoring dan pengawasan terhadap destinasi wisata dan ruang publik saat libur panjang akhir bulan Oktober hingga awal November. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan monitoring dan pengawasan dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan. Langkah tersebut untuk memastikan masyarakat dan wisatawan aman dari penyebaran virus korona.

"Kita ingatkan mitra kita, industri hotel, restoran dan cafe untuk protokol kesehatannya dan kelengkapan sarana prasarananya," ujarnya.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan harus disiplin diterapkan agar tidak muncul klaster baru saat libur panjang mendatang. Ia mengatakan, masyarakat dan pelaku pariwisata harus sama-sama saling mengingatkan tentang protokol kesehatan tersebut.

"Wisatawan tetap jaga protokol kesehatan karena kami tidak mau ada klaster, harus disiplin, wisatawan harus diingatkan dengan cara yang ramah supaya merasa nyaman," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement