REPUBLIKA.CO.ID, SOLIHULL -- Dalam sebuah kendaraan seperti mobil, bobot kendaraan merupakan hal yang berpengaruh terhadap efisiensi. Selain itu, bobot juga merupakan istrumen utama penunjang power to weight ratio.
Dilansir dari Autocar pada Sabtu (24/10), hal itu pun mendorong Jaguar Land Rover (JLR) untuk membangun mobil dari material yang ringan. Saat ini, pabrikan Inggris itu sedang menguji kendaraan yang dibangun dari material yang biasa digunakan dalam pesawat.
JLR tertarik untuk melakukan pengujian dengan material itu mengingat bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pesawat memang biasanya memiliki karakter yang kuat namun ringan.
Untuk mengembangkan material ini, JLR pun menggelar proyek khusus selama dua tahun. Tujuan dari proyek ini adalah menemukan material logam dan composites yang pas dalam menghadirkan kendaraan yang ringan namun tetap kuat.
Selain harus tangguh, material itu juga dirancang untuk mampu tahan terhadap korosi. Untuk melakukan pengujian, maka material itu akan diuji dalam kendaraan yang harus melewati kondisi ekstrim sejauh 400 ribu kilometer.
Dalam pengembangan ini, JLR juga menggandeng sejumlah konsorsium produsen aluminium. Seluruh rangkaian program ini sendiri merupakan wujud komitmen JLR dalam menghadirkan kendaraan masa depan yang ringan, kuat dan tahan lama.
Selain soal kendaraan yang tangguh, JLR juga tengah melakukan pengembangan yang jadi bentuk respons atas pandemi corona. Mengingat, pandemi corona membuat sejumlah insinyur tertantang untuk mengembangkan teknologi contactless.
Hal ini pun telah memantik ide Jaguar Land Rover (JLR) untuk menghadirkan terobosan lewat touchless touchscreen. Dilansir dari Car and Driver pada Rabu (29/7), teknologi ini dimaksudkan agar pengendara dapat mengakses infotainment tanpa menyentuh layar.
Dengan teknologi contactless ini, setiap perintah pada layar touchscreen dapat dilakukan hanya dengan mengarahkan jari telunjuk pada menu tertentu yang dimaksud.
Dalam melakukan inovasi ini, JLR pun melakukan kerja sama dengan University of Cambridge. Fitur ini merupakan teknologi yang menerapkan artificial intelligence dan sensors yang dapat membaca gestur jari pengendara.