REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp 227,64 miliar pada kuartal tiga 2020. Adapun perolehan laba tersebut didorong pendapatan bunga bersih senilai Rp 1,06 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Senin (26/10). Bank Nagari telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah masing-masing senilai Rp 17,576 triliun dan senilai Rp 1,54 triliun.
“Nilai penyaluran kredit dan pembiayaan syariah masing-masing naik sebesar 0,89 persen dan 1,92 persen pada kuartal tiga 2020,” seperti dikutip perusahaan.
Sedangkan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kredit naik 27,49 persen menjadi Rp 443,59 miliar dan aset tumbuh 9,39 persen menjadi Rp 26,73 triliun.
Himpunan dana masyarakat berupa giro dan deposito masing-masing tumbuh 91,48 persen dan 0,86 persen. Adapun nilai giro yang dihimpun senilai Rp 4,99 triliun, deposito Rp 10,5 triliun, dan tabungan Rp 6,29 triliun.
Kemudian Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 3,49 persen (gross) dan 1,67 persen (nett). Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) masing-masing sebesar 1,55 persen dan 10,39 persen.
Perolehan net interest margin (NIM) sebesar 6,09 persen dengan loan to deposit ratio (LDR) 87,71 persen. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 86,35 persen.