Senin 26 Oct 2020 13:55 WIB

Gedung Putih Bela Keputusan Pence Lanjutkan Kampanye

Mike Pence kontak erat dengan orang yang positif Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Mike Pence
Foto: AP Photo/Phelan M. Ebenhack
Wakil Presiden Mike Pence

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Staf Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela keputusan Wakil Presiden Mike Pence melanjutkan kampanye walaupun orang terdekatnya dinyatakan positif virus corona.

Pence mengumumkan akan melanjutkan kampanye beberapa jam setelah hasil tes Covid-19 Kepala Staf Wakil Presiden AS Marc Short positif. Keputusan itu memicu kecaman dari pakar kesehatan.

Baca Juga

Pada Senin (26/10) Aljazirah melaporkan media-media AS memberitakan setidaknya empat orang dekat Pence juga dinyatakan positif. Juru bicara Pence mengatakan wapres akan melanjutkan kampanyenya karena ia dianggap sebagai 'personel esensial'.

Pemungutan suara pemilihan presiden akan digelar sembilan hari lagi. Pence yang juga menjabat sebagai kepala gugus tugas Covid-19 Gedung Putih memasukan dirinya sendiri sebagai petugas esensial yang diizinkan melakukan pekerjaannya.

Berdasarkan pedoman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Pence tidak wajib karantina walaupun melakukan 'kontak erat' dengan orang yang terinfeksi virus corona.

Kepala Staf Trump Mark Meadows membela keputusan Pence. Ia mengatakan Pence 'tidak hanya berkampanye, dia bekerja' selama sisa masa jabatan Trump.

Trump dan Pence memiliki sejumlah jadwal kampanye di negara-negara bagian yang menentukan hasil pemilihan presiden. Meadows mengatakan Pence akan mengenakan masker selama kampanye. Kecuali saat ia sedang berbicara.

"Dia akan memakai masker karena khusus hal ini dokter telah menyarankannya untuk menggunakannya," kata Meadows.

Meadows juga tampaknya mengkonfirmasi laporan New York Times tentang pemerintah AS berusaha menutupi infeksi di lingkar presiden dari publik. Meadows mengatakan ia tidak akan mengungkapkan informasi pribadi.

"Bukan sesuatu yang kami lakukan kecuali wakil presiden atau presiden atau orang-orang yang sangat dekat dengan mereka di mana mungkin ada orang yang dirugikan," katanya.

Hasil tes Covid-19 Pence pada Ahad (25/10) pagi negatif, walaupun pada Sabtu (24/10) ia menghadiri kampanye di Florida. Tetapi pada sore harinya ia kembali menghadiri kampanye di North Carolina.

Keputusan Pence melanjutkan kampanye itu dikecam pakar kesehatan. Pakar biologi molekuler dan presiden Federasi Ilmuwan Amerika, Dr Ali Nouri mencatat hasil negatif Pence 'tidak berarti ia bebas dari virus'.

"Bahkan standar emas tes PCR tidak mendeteksi virus di tahap awal ketika levelnya rendah," cicit Nouri.

Pakar penyakit menular George Mason University Saskia Popescu mengatakan keputusan Pence 'sangat lalai'. Ia mengatakan Pence telah menghina semua petugas medis yang bekerja selama pandemi.

"Saya juga katakan hal ini sangat mengancam dan tidak menghormati orang-orang yang datang ke kampanye," kata Popescu pada Associated Press.

"Dia harus berada di rumah selama 14 hari, acara kampanye tidak penting," tambahnya.

Profesor di George Washington University School of Public Health dan mantan komisioner kesehatan Baltimore, Dr Leana Wen mengatakan keputusan Pence menjadi contoh buruknya AS mengatasi pandemi. Dalam dua hari terakhir, AS melaporkan 83 ribu kasus baru berturut-turut.

"Bagaimana kami bisa meminta pasien kami mengikuti pedoman kesehatan publik ketika Pence saja tidak?" tulis Dr Wen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement