Senin 26 Oct 2020 14:11 WIB

Melbourne Catat Nol Kasus Covid-19 Harian Perdana

Melbourne kaji pelonggaran karantina wilayah setelah kasus Covid-19 harian nol

Red: Nur Aini
 Petugas kesehatan di laboratorium pengujian COVID-19 walkthrough di Heidelberg West, Melbourne, Australia, 22 Oktober 2020.Penduduk lima pinggiran kota di utara Melbourne, termasuk 120 orang yang tinggal di blok perumahan sosial, telah didesak untuk menjalani tes jika mereka mengalami gejala COVID-19 setelah seorang siswa sekolah dinyatakan positif.
Foto: EPA-EFE/ERIK ANDERSON
Petugas kesehatan di laboratorium pengujian COVID-19 walkthrough di Heidelberg West, Melbourne, Australia, 22 Oktober 2020.Penduduk lima pinggiran kota di utara Melbourne, termasuk 120 orang yang tinggal di blok perumahan sosial, telah didesak untuk menjalani tes jika mereka mengalami gejala COVID-19 setelah seorang siswa sekolah dinyatakan positif.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Episentrum Covid-19 di Australia, Negara bagian Victoria, mencatat nol kasus harian untuk pertama kalinya dalam 4 bulan sehingga meningkatkan harapan karantina wilayah yang ketat di Melbourne akan berkurang.

Kepala Pemerintahan Negara Bagian Victoria Daniel Andrews pada Ahad (25/10) menunda pembukaan kembali kota, rumah bagi 5 juta orang, di tengah wabah di utara Melbourne. Para pejabat mengatakan mereka telah menguji sekitar 15.000 orang di daerah itu dan semuanya kembali negatif.

Baca Juga

"Ini adalah salah satu hasil terbaik yang dapat kami harapkan," kata Jeroen Weimar, Komandan Pengujian dan Keterlibatan Komunitas untuk Victoria.

Andrews berada di bawah tekanan kuat untuk mencabut penguncian Melbourne, yang diberlakukan pada Juli. Bisnis dan pemerintah federal berpendapat hal itu akan menunda pemulihan ekonomi Australia.

Ekonomi Australia menyusut 7 persen dalam tiga bulan hingga akhir Juni, penyusutan kuartalan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1959. Tingkat pengangguran mencapai tertinggi 22 tahun di 7,5 persen pada Juli karena bisnis dan perbatasan ditutup untuk menangani virus corona.

Perdana Menteri Scott Morrison telah menyoroti fakta bahwa negara bagian tetangga New South Wales memiliki batasan yang jauh lebih longgar meskipun secara teratur melaporkan jumlah kasus harian yang lebih tinggi. Australia sejauh ini mencatat lebih dari 27.500 infeksi Covid-19, jauh lebih sedikit daripada banyak negara maju lainnya.

Victoria, yang menyumbang lebih dari 90 persen dari 905 kematian secara nasional, tidak mencatat kematian baru akibat virus dalam 24 jam terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement