REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Episentrum Covid-19 di Australia, Negara bagian Victoria, mencatat nol kasus harian untuk pertama kalinya dalam 4 bulan sehingga meningkatkan harapan karantina wilayah yang ketat di Melbourne akan berkurang.
Kepala Pemerintahan Negara Bagian Victoria Daniel Andrews pada Ahad (25/10) menunda pembukaan kembali kota, rumah bagi 5 juta orang, di tengah wabah di utara Melbourne. Para pejabat mengatakan mereka telah menguji sekitar 15.000 orang di daerah itu dan semuanya kembali negatif.
"Ini adalah salah satu hasil terbaik yang dapat kami harapkan," kata Jeroen Weimar, Komandan Pengujian dan Keterlibatan Komunitas untuk Victoria.
Andrews berada di bawah tekanan kuat untuk mencabut penguncian Melbourne, yang diberlakukan pada Juli. Bisnis dan pemerintah federal berpendapat hal itu akan menunda pemulihan ekonomi Australia.
Ekonomi Australia menyusut 7 persen dalam tiga bulan hingga akhir Juni, penyusutan kuartalan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1959. Tingkat pengangguran mencapai tertinggi 22 tahun di 7,5 persen pada Juli karena bisnis dan perbatasan ditutup untuk menangani virus corona.
Perdana Menteri Scott Morrison telah menyoroti fakta bahwa negara bagian tetangga New South Wales memiliki batasan yang jauh lebih longgar meskipun secara teratur melaporkan jumlah kasus harian yang lebih tinggi. Australia sejauh ini mencatat lebih dari 27.500 infeksi Covid-19, jauh lebih sedikit daripada banyak negara maju lainnya.
Victoria, yang menyumbang lebih dari 90 persen dari 905 kematian secara nasional, tidak mencatat kematian baru akibat virus dalam 24 jam terakhir.