Senin 26 Oct 2020 15:13 WIB

Top 5 News: Marcon Vs Islam Hingga Kemenangan Khabib

Presiden Macron mendapat kecaman dari dunia Islam, sementara Khabib memilih pensiun.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato untuk mempresentasikan strateginya untuk melawan separatisme di Les Mureaux, di luar Paris, 02 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato untuk mempresentasikan strateginya untuk melawan separatisme di Les Mureaux, di luar Paris, 02 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjadi sorotan dunia setelah menyerang Islam dan komunitas Muslim, setelah menuduh Muslim "separatisme". Kabar penghinaan itu pun membuat negara-negara Arab kompak mengutuk Marcon.

Selain berita Marcon vs Islam yang menjadi pemuncak berita terpopuler di Republika.co.id, Ahad (25/10), kabar kemenangan Khabib Nurmagomedov juga menjadi berita paling dicari pembaca. Setidaknya ada dua berita soal kemenangan Khabib dan keputusannya pensiun.

Berikut top 5 news Republika.co.id, Ahad 25 Oktober 2020:

1. Babak Baru Macron Versus Islam, Negara Arab Kompak Mengutuk

JAKARTA – Sejumlah negara Arab mengutuk penghinaan Prancis terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Karena, penghinaan yang dilakukan secara terus menerus tersebut dapat memicu kebencian di masyarakat dunia.

Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerang Islam dan komunitas Muslim, menuduh Muslim "separatisme" dan menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.

photo
Presiden Prancis Emmanuel Macron - (EPA-EFE/LUDOVIC MARIN)

Hal ini bertepatan dengan langkah provokatif oleh Charlie Hebdo, majalah Prancis sayap kiri yang terkenal karena menerbitkan karikatur anti-Islam, yang telah menimbulkan kemarahan di seluruh dunia Muslim. Karikatur tersebut pertama kali diterbitkan pada 2006 oleh surat kabar Denmark Jylllands Posten, yang memicu gelombang protes.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. 10 Tahun Dengar Alquran, Katrin Akhirnya Jadi Mualaf

BERLIN -- Perjalanan seorang insan menuju Tuhannya berbeda-beda. Bagi Katrin, mualaf asal Jerman, awalnya adalah ketertarikan pada bacaan Alquran. Padahal, sebelumnya dia merasa biasa saja mendengar itu dari pelantang masjid.

Saat itu bulan Ramadhan dan Katrin belum memeluk Islam. Dia bercerita kepada laman About Islam bahwa dia sudah terbiasa mendengar pengajian selama sholat tarawih setiap malam. Sudah sekitar 10 tahun sampai waktu tersebut, dia tinggal dekat masjid.

Suara yang datang dari masjid awalnya tidak memengaruhi Katrin, yang bekerja di universitas dengan yang berbasis sebuah agama Non-Muslim. Dia dan suaminya yang juga bukan penganut agama Islam pun pernah tinggal di negara mayoritas Muslim, tak ada getaran yang terasa.

Baca berita selengkapnya di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement