Senin 26 Oct 2020 15:59 WIB

Filipina Dihantam Topan Molave, 12 Nelayan Hilang

Belum ada laporan korban jiwa akibat hantaman Topan Molave di Filipina

Red: Nur Aini
 Sebuah kapal pesiar berlabuh di Teluk Manila menjelang tibanya Badai Tropis Molave, sementara nelayan setempat menangkap ikan, di Manila, Filipina, 25 Oktober 2020. Topan Molave melanda sebagian besar wilayah Filipina pada Senin (26/10).
Foto: EPA
Sebuah kapal pesiar berlabuh di Teluk Manila menjelang tibanya Badai Tropis Molave, sementara nelayan setempat menangkap ikan, di Manila, Filipina, 25 Oktober 2020. Topan Molave melanda sebagian besar wilayah Filipina pada Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Topan kuat menghantam bagian selatan pulau utama Luzon, Filipina pada malam hari hingga menyebabkan hujan lebat dan memutus saluran listrik. Pejabat penanganan bencana mengatakan topan menyebabkan sedikitnya 12 nelayan hilang pada Senin (26/10).

Topan Molave, dengan kecepatan angin 125 kilometer per jam dan hembusan hingga 150 kilometer per jam, yang menyebabkan banjir dan memicu perintah evakuasi paksa untuk puluhan ribu orang. Belum ada laporan tentang korban jiwa, tetapi 12 nelayan di laut gagal kembali ke provinsi Catanduanes di lepas pantai timur Filipina.

Baca Juga

"Mereka telah hilang selama 24 jam. Mereka seharusnya pulang kemarin sebelum tengah hari," kata Gremil Alexis Naz dari kantor Pertahanan Sipil Filipina kepada radio DZMM.

Dia menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan dilakukan. Molave, topan ke-17 yang melanda Filipina tahun ini, menyusul Badai Tropis Saudel, yang pekan lalu menyebabkan banjir yang meluas di provinsi Quezon di wilayah Calabarzon, tenggara ibu kota Manila.

Di provinsi Albay, sebanyak 15.000 pengungsi diizinkan untuk kembali ke rumah mereka, Namun, masih banyak daerah masih tergenang dan tidak ada aliran listrik, kata Gubernur Alfrancis Bichara kepada radio DZMM. Tingkat peringatan badai tetap berlaku di ibu kota Manila dan beberapa provinsi terdekat di sekitarnya.

Sekitar setengah dari 107 juta penduduk Filipina tinggal di wilayah Luzon. Negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahun. Badan pertanian Filipina mengatakan daerah-daerah yang terkena dampak topan telah berhasil memanen tanaman dari sekitar 133.292 hektare lahan pertanian sebelum topan datang dan menyelamatkan sekitar 530.593 ton beras yang belum digiling dari dampak kehancuran.

Molave akan meninggalkan Filipina pada Selasa pagi dan menuju Vietnam, di mana Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pada Senin mengeluarkan peringatan mendesak kepada provinsi dan kota yang berada di jalur topan Molave untuk bersiap. Pemerintah Vietnam mengatakan provinsi-provinsi tersebut perlu mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi hampir 1,3 juta orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement