Senin 26 Oct 2020 18:39 WIB

Jelang Libur Panjang, Wali Kota Tinjau Prokes Tempat Hiburan

Pengelola bioskop diminta tidak menjual makanan karena penonton akan membuka masker.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah pusat perbelanjaan tempat hiburan di Kota Malang, Senin (26/10).
Foto: wilda fizriyani,
Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah pusat perbelanjaan tempat hiburan di Kota Malang, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Wali Kota Malang Sutiaji meninjau protokol kesehatan (prokes) di sejumlah tempat hiburan dan kafe di Kota Malang, Senin (26/10). Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung pada liburan panjang mendatang.

"Yang saya lihat bukan hanya bioskop, tapi kafe, tempat mainan anak, perbelanjaan kami cek lagi, karena ada liburan panjang ini. Sudah ada warning dari mendagri, panglima TNI, semuanya ini dikhawatirkan ada lonjakan. Karena, momennya seperti Lebaran, lima hari liburan," jelasnya kepada wartawan di Kota Malang, Senin (26/10).

Berdasarkan hasil pantauannya, terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi terkait prokes. Di pintu masuk satu pertokoan misalnya, sudah tidak lagi memperhatikan cuci tangan dan hand sanitizer. Sutiaji berjanji akan menyurati pengelola toko untuk lebih memperhatikan penerapan prokes. 

Mengenai kafe, Sutiaji tak menampik, jumlah pengunjungnya sudah mulai banyak. Meski demikian, dia mengingatkan warga agar tetap menerapkan proses Covid-19 selama beraktivitas di luar rumah. Sutiaji tak ingin Kota Malang menjadi zona merah kembali akibat kunjungan tersebut. 

"Karena kami targetkan kalau tidak minggu ini, minggu depan kita sudah masuk ke zona kuning. Harapan kami minggu ini kuning. Jangan sampai ini nanti terjadi lonjakan pengunjung, bertahan di oranye atau bahkan menjadi merah," kata dia menegaskan.

Sementara ihwal bioskop, Sutiaji menilai, beberapa telah sesuai prokes Covid-19. Pengelola hanya perlu menambah beberapa hal seperti menerapkan kursi ganjil-genap dan  batasan 50 persen dari kapasitas tempat duduk. Kemudian pengelola harus rutin mensterilisasi ruangan dan fasilitasnya dengan menggunakan lampu UV dan air purifier

Selanjutnya, Sutiaji merekomendasikan pengelola bioskop tidak menjual makanan. Penonton tidak boleh makan di dalam bioskop karena berpotensi membuka masker. Itu artinya, bisa menyebarkan Covid-19 di antara para penonton. "Diusahakan diminimalisir berkaitan dengan cashless. Namun ketika pakai uang, maka harus mengembalikan dengan nampan," jelasnya.

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement