REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jawa Tengah, Masruhan Samsurie menilai, Sandiaga Uno mempunyai reputasi yang bagus di kalangan umat Muslim. Meski bukan berasal dari organisasi keagamaan, namun Sandiaga dinilai punya konsep yang bisa memajukan perekonomian umat.
"Bagi saya itu hal wajar saja kalau nama Sandiaga dilirik sebagian orang di PPP karena kita tahu punya reputasi bagus, di samping dalam tanda petik punya perhatian di kalangan umat, itu terbukti pada agenda atau pilihan presiden kemarin, itu wajar," katanya di Semarang, Senin (26/10).
Hal tersebut disampaikan Masruhan menanggapi munculnya nama Sandiaga Uno yang diusulkan maju dalam pemilihan ketua umum dalam Muktamar IX PPP mendatang. Kendati demikian, ia mengakui Sandiaga Uno memang bukan dari organisasi keagamaan, namun konsep memajukan perekonomian umat dinilai sudah bagus.
"Saat pilpres punya konsep bagus soal ekonomi umat, itu daya tarik, jadi kami punya asumsi Sandiaga punya kepedulian pada umat, khususnya pada kapasitas dia sebagai pengusaha," ujar pria yang juga menjadi anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng itu.
Ia mengharapkan, sosok ketua umum PPP selanjutnya harus mempunyai kepedulian yang bisa meningkatkan etos kerja partai dan jika sosok itu terkenal atau memiliki reputasi sebelumnya, maka itu hanya dijadikan penunjang. "Pertama orang yang punya kepedulian dan terbukti untuk meningkatkan etos kerja PPP, bisa tingkatkan kinerja partai, itu yang ideal. Ditunjang, ini hanya penunjang, orangnya populer atau punya reputasi, itu nomor dua atau tiga," katanya.
Masruhan mengungkapkan nama-nama politikus PPP dari Provinsi Jateng juga banyak yang disebut meramaikan kandidat ketua umum PPP periode selanjutnya. "Ada Gus Yasin (Taj Yasin Maimoen) wajar kan wagub Jateng, ada Pak Arsul Sani, kan itu orang Pekalongan. Ada lagi Pak Arwani Thomafi itu asli Lasem Rembang itu cukup punya nama karena punya hubungan baik dengan DPC, sekarang wakil ketua umum," ujarnya.
Nama-nama lain yang juga diusulkan maju dalam pemilihan ketua umum seperti Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, kader senior PPP Ahmad Muqowam, Wantimpres Mardiono, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.