Senin 26 Oct 2020 23:40 WIB

Erdogan Tegas Perintahkan Turki Boikot Produk-Produk Prancis

Erdogan melarang Turki membeli produk-produk berlabel Prancis.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Erdogan melarang Turki membeli produk-produk berlabel Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Erdogan melarang Turki membeli produk-produk berlabel Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan seluruh penduduknya untuk tidak lagi membeli barang-barang berlabel Prancis. Pernyatannya ini menanggapi sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah membela penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW dan mendorong munculnya Islamofobia.   

"Saya menyerukan kepada orang-orang kami untuk tidak pernah membeli produk Prancis," kata Erdogan dilansir dari Yenisafak pada Senin (26/10). 

Baca Juga

Perintah memboikot produk-produk Prancis dikeluarkan Erdogan dalam pidatonya di hari pembukaan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Ankara. Pemboikotan juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad atas penggunaan kartun yang menghina Nabi di Prancis.  

Menurut Erdogan, permusuhan terhadap Islam dan umat Muslim telah menjadi kebijakan negara di beberapa negara Eropa. Bahkan menjadi sebuah kebijakan yang mendapat dukungan di tingkat tinggi.   

Karenanya, Erdogan juga berharap seluruh pemimpin dunia untuk bergerak bersama-sama apabila terjadi penganiayaan di Prancis yang melibatkan Muslim. "Jika ada penganiayaan di Prancis, mari lindungi Muslim bersama-sama," kata Erdogan. 

Erdogan menambahkan, ketika Parlemen Eropa membicarakan setiap masalah yang terkait dengan Turki, adalah salah jika tetap diam dalam menghadapi Islamofobia yang merajalela.  

Pada awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan, Islam sebagai agama yang tengah mengalami krisis. Karenanya ia akan mendorong agama Islam untuk keluar dari sistem pendidikan, dan sektor pablik di Prancis melalui RUU yang akan dia ajukan.   

RUU tersebut akan menindak lebih keras terhadap kelompok separatisme Islam di Prancis. Separatisme sebuah sebutan yang dibuat Macron untuk umat Islam di Prancis.  

Beberapa negara Arab, seperti Turki, Iran, dan Pakistan, mengutuk sikap Macron yang memusuhi Muslim dan Islam. Karena itu, Erdogan juga sebelumnya telah menyindir Marcon dengan mengatakan pemimpin Prancis membutuhkan perawatan mental. Akibat sindiran tersebut, Prancis memanggil kembali duta besarnya untuk Turki. 

Sumber: https://m.yenisafak.com/en/world/erdogan-calls-on-turks-not-to-buy-french-goods-3552686

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement