Selasa 27 Oct 2020 02:27 WIB

Iran: Menghina Muslim adalah Penyalahgunaan Kebebasan Bicara

Menlu Iran di Twitter sebut menghina muslim adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menlu Iran Javad Zarif. Javad Zarif mengatakan menghina Muslim adalah penyalahgunaan yang semata-mata mengambil keuntungan atas kebebasan berbicara.
Foto: Anadolu Agency
Menlu Iran Javad Zarif. Javad Zarif mengatakan menghina Muslim adalah penyalahgunaan yang semata-mata mengambil keuntungan atas kebebasan berbicara.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan menghina Muslim adalah penyalahgunaan yang semata-mata mengambil keuntungan atas kebebasan berbicara. Pernyataan tersebut menjadi petunjuk yang jelas terhadap ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap kritis terhadap Islam.

"Muslim adalah korban utama dari 'kultus kebencian'," Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam cuitannya di akun Twitter miliknya, tanpa secara langsung berbicara kepada Macron.

"Menghina 1,9 miliar Muslim dan kesucian mereka ”untuk kejahatan menjijikkan dari ekstremis semacam itu adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara. Itu hanya memicu ekstremisme," tambahnya. Macron, yang memimpin penghormatan kepada seorang guru sejarah yang dipenggal kepalanya bulan ini oleh seorang remaja Chechnya karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas, menyatakan perang terhadap "separatisme Islam", yang dia yakini mengambil alih beberapa komunitas Muslim di Prancis.

Tidak seperti beberapa negara Muslim, para pemimpin ulama Iran tidak menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis. Tetapi beberapa pejabat dan politisi Iran, termasuk kepala parlemen dan pengadilan, telah mengutuk Macron karena "Islamophobia", menurut media pemerintah Iran.