REPUBLIKA.CO.ID, La Nina adalah anomali sistem iklim global di Samudra Pasifik dan atmosfer.
Pada fenomena La Nina, suhu air laut di Samudera Pasifik mengalami pendinginan yang tidak biasa atau penurunan di bawah suhu rata rata sekitarnya.
Anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama di Samudra Pasifik selama dua bulan berturut-turut.
Anomali ini akan memengaruhi iklim global, yakni meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat.
Indonesia yang termasuk di dalamnya akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dan musim kemarau yang lebih basah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan La Nina dengan intensitas sedang terjadi di Samudra Pasifik.
Fenomena La Nina bisa mengakibatkan bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mengirimkan peringatan dini ke pemerintah daerah di Pulau Jawa dan sebagian besar wilayah di Indonesia bagian timur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, misalnya, sudah memetakan 22 daerah berpotensi bencana.
Perinciannya:
Potensi banjir: Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi, Tuban, Malang Raya, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Bondowoso.
Potensi longsor: Ponorogo, Pasuruan, Malang, Batu, dan Pacitan.
Potensi banjir dan longsor: Jombang, Kediri, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo.
Sumber: berbagai sumber/republika.co.id
Pengolah data: ratna puspita