REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin Covid-19 yang kini sedang dikembangkan oleh University of Oxford dan AstraZeneca telah menghasilkan kemajuan dan terobosan. Menurut AstraZeneca, kekebalan tubuh serupa pada orang yang lebih muda dan tua dari vaksin itu telah didapatkan.
"Hasilnya semakin membangun bukti keamanan dan imunogenisitas AZD1222," kata juru bicara AstraZeneca, merujuk pada nama teknis vaksin mengutip The Standard, Selasa (27/10).
Berdasarkan tanggapan, pihak lanjut usia yang dilibatkan dalam proses vaksin itu, mengaku mendapatkan kekebalan dan hasil positif. Mengingat, kekebalan tubuh mereka yang melemah seiring bertambahnya usia dan efek covid-19.
Dengan terobosan ini, diharapkan vaksin AstraZeneca menjadi salah satu yang pertama dan bisa mendapatkan persetujuan regulasi. Jika berhasil, vaksin ini akan memungkinkan aktivitas manusia kembali ke tingkat normalitas sebelum pandemi.
Berdasarkan informasi, dalam vaksin itu tes darah imunogenisitas dilakukan pada subset partisipan yang lebih tua. Data yang ada dan dirilis pada Juli lalu menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan "respons imun yang kuat" pada sekelompok orang dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun, demikian dilaporkan.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan logistik untuk kemungkinan peluncuran vaksin secara masal pada paruh pertama 2021.
Ketika ditanya apakah sebagian orang dapat menerima vaksin tersebut tahun ini, dia berkata: "Saya tidak mengesampingkan itu". Staf di perwalian rumah sakit London juga dikabarkan akan siap menerima vaksin Oxford mulai 1 November mendatang.