REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) sebagai pengelola tol di Sulawesi Utara, membutuhkan waktu sekitar 40 tahun untuk mengembalikan biaya investasi yang digelontorkan untuk jalan tol Manado-Bitung. Menurut Dirut PT Jasamarga Manado-Bitung, George IMP Manurung, nilai investasi tol Manado-Bitung sampai saat ini diperkirakan mencapai Rp 4,9 triliun.
Bila dihitung kasar, kata dia, breakeven period diperkirakan memakan waktu sekitar 39 tahun. "Artinya dengan masa konsesi selama 40 tahun, menjelang akhir konsesi kita sudah kembali 'breakeven', jadi cukup lama," sebut George saat konferensi pers penetapan tarif baru tol Manado-Bitung, ruas Manado-Danowudu, Senin (26/10).
George menambahkan, sesuai rencana bisnis, sebenarnya lalu lintas harian kendaraan pada jalan tol pertama di Sulawesi Utara itu sebanyak 14.000 kendaraan setiap harinya. Akan tetapi sejak dioperasikan pada 29 September 2020 lalu dan belum dipungut tarif tol, lalu lintas mencapai 8.000-9.000 kendaran per hari.
"Kami berharap setelah diterapkan pungutan tarif, lalu lintas kendaraan yang melintasi tol tidak berkurang," ujarnya.
Dia mengatakanpandemi Covid-19 juga berdampak terhadap lalu lintas kendaraan yang melintasi tol karena masyarakat masih takut bepergian. "Kita berharap Covid-19 segera mereda, ada vaksin sehingga masyarakat Sulut akan kembali beraktivitas seperti biasa," harap George.