REPUBLIKA.CO.ID, LUWU -- Laznas BMH semakin meneguhkan komitmennya dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Kali ini dengan membagikan Alquran Hafalan guna membantu para santri penghafal Quran dalam menghafal kitab Allah.
"Alhamdulillah pada Senin (26/10) Laznas BMH membagikan Alquran Hafalan kepada 75 santri Pesantren Tahfidz Al Jihad di Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan guna memudahkan mereka di dalam belajar dan menghafal Alquran," terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Selatan, Syamsuddin.
Kedatangna Alquran Hafalan yang baru ini otomatis menjadikan para santri semakin termotivasi dalam belajar, karena Quran yang selama ini telah digunakan sudah tidak lagi memadai. "Sudah lusuh, dan ada halamannya yang robek bahkan hilang," imbuh Syamsuddin dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ammi, salah seorang santri di Pesantren Tahfidz Al Jihad Belopa mengaku sangat bersyukur dengan adanya program ini.
"Terima kasih kepada BMH. Quran Hafalan ini tidak saja baru dan menyenangkan hati kami, para santri, tapi juga memotivasi kami, bahwa jika sungguh-sungguh Allah akan berikan jalan. Alquran Hafalan baru dari BMH ini adalah bagian dari jawaban Allah untuk kami belajar lebih giat," ungkapnya.
Sementara itu Ustadzah Nurlatifah, pengasuh santri Tahfidz Al Jihad Belopa menuturkan bahwa masih ada santri yang dalam belajar menggunakan Alquran peninggalan para alumni.
"Mushaf Alquran yang dipakai anak-anak santri belajar dan menghafal Alquran sebagian sudah lusuh, karena di antara santri ada yang menggunakan mushaf warisan alumni yang ditinggal di pondok," ungkapnya.
Baitul Maal Hidayatullah Sulawesi Selatan saat ini mendukung kegiatan santri-santri penghafal Alquran di 20 pesantren dan rumah tahfidz binaan, di Sulawesi-Selatan.
"Saat ini masih sangat dibutuhkan dukungan dari kaum Muslimin, orang-orang baik, dalam menyiapkan sarana dan prasarana belajar yang memadai. Termasuk ke dalamnya Mushaf Alquran, meja belajar, asrama dan kebutuhan lainnya. Mari bersama hadirkan kebaikan bagi generasi masa depan bangsa dan umat ini," tutur Syamsuddin.