Selasa 27 Oct 2020 09:50 WIB

Libur Panjang, Airnav Antisipasi Peningkatan Traffic Pesawat

Airnav memastikan kesiapan akan dilakukan dari sisi prosedur dan peralatan navigasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau Airnav Indonesia memprediksi peningkatan pergerakan pesawat saat libur panjang akhir Oktober 2020. Direktur Utama Airnav Indonesia M Pramintohadi Sukarno menegaskan siap mengelola layanan navigasi penerbangan saat libur panjang akhir Oktober 2020.

“AirNav Indonesia telah menyiagakan prosedur, peralatan dan personel navigasi penerbangan di seluruh nusantara untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan pergerakan pesawat udara tersebut,” kata Pramintohadi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/10).

Baca Juga

Pramintohadi memastikan kesiapan akan dilakukan dari sisi prosedur dan peralatan navigasi penerbangan, perawatan, serta peningkatan layanan. Dia menuturkan, Airnav Indonesia memanfaatkan periode low traffic untuk mengimplementasikan prosedur user preferred route (UPR) yang dapat meningkatkan efisiensi penerbangan lintas udara.

“UPR merupakan salah satu metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace yang menghasilkan rute alternatif. Rute ini memberikan keleluasaan bagi maskapai untuk menentukan rutenya sendiri yang paling efisien dengan mempertimbangkan arah dan kecepatan angin, potensi turbulensi, suhu udara, serta jenis dan kinerja pesawat udara,” jelas Pramintohadi.