Selasa 27 Oct 2020 11:45 WIB

Satgas Minta Manula Jangan Diajak Liburan ke Tempat Ramai

Manula sangat rentan tertular.

Baliho sosialisasi tentang virus corona.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Baliho sosialisasi tentang virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Satuan tugas Covid-19 Provinsi Sumatra Selatan mengimbau kelompok keluarga tidak membawa nenek atau manusia lanjut usia (manula) saat berlibur pada libur panjang 28 Oktober hingga 1 November. Itu dikarenkan kerentanan manula terjangkit virus corona.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri mengatakan, usia 55 tahun ke atas menyumbang kematian kasus Covid-19 paling banyak di Sumsel karena imunitas yang cenderung rendah dibandingkan usia di bawahnya. "Kalau anak-anak atau remaja yang positif harapan sembuhnya lebih tinggi, jadi sebaiknya tidak bawa nenek berlibur untuk pencegahan," ujarnya di Palembang, Selasa (27/10).

Menurut dia, mayoritas manula memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi dan kencing manis. Itu berpotensi bisa menurunkan daya tahan tubuh dalam waktu cepat ketika virus corona masuk ke dalam tubuh.

Data Satgas Covid-19 Sumsel per 27 Oktober mencatat kasus positif usia 55 tahun ke atas berjumlah 1.444 kasus atau mencapai 19,15 persen dari total 7.543 kasus konfirmasi positif.

Namun angka kematian usia 55 tahun ke atas berjumlah 244 orang atau mencapai 59,8 persen dari total 409 kasus kematian di Sumsel, mayoritas memiliki penyakit bawaan serta datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi klinis berat.

Selain itu, satgas menemukan penularan kasus Covid-19 klaster keluarga mayoritas didahului dari orang tua kemudian menyebar ke anggota keluarga termasuk anak-anak. Meskipun tingkat kesembuhan tinggi, ia mengingatkan jika tingkat penularan Covid-19 juga tinggi.

Yusri meminta masyarakat bijak saat berlibur dengan mengutamakan protokol kesehatan di lokasi wisata, terutama anak-anak di bawah usia 17 tahun diimbau tidak berlibur tanpa pengawasan orang tua. "Anak-anak cenderung merasa bebas di lokasi wisata, di satu sisi lokasi wisata itu rawan terjadi penularan Covid-19 contohnya lewat gagang pintu atau pegangan tangga," tambahnya.

Oleh karena itu satgas meminta pengelola wisata meningkatkan protokol kesehatan mengantisipisasi kunjungan yang membludak selama libur panjang serta diminta tegas kepada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan.

"Terutama jaga jarak itu dilihat betul-betul, jangan diamkan pengunjung yang menumpuk di lokasi-lokasi tertentu," kata Yusri menegaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement