Selasa 27 Oct 2020 14:15 WIB

Industri Syariah Permudah Berdonasi Digital 

Platform digital menjadi tumpuan bagi aktivitas donasi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Seorang jamaah melakukan pembayaran Infaq menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Mandiri Syariah di Masjid Al-Ihsan BSM, Jakarta, Kamis (22/10). Bank Syariah Mandiri memfasilitasi pengoperasian QRIS untuk berinfaq dan bersedekah secara non tunai terutama ditengah pandemi COVID-19.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Seorang jamaah melakukan pembayaran Infaq menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Mandiri Syariah di Masjid Al-Ihsan BSM, Jakarta, Kamis (22/10). Bank Syariah Mandiri memfasilitasi pengoperasian QRIS untuk berinfaq dan bersedekah secara non tunai terutama ditengah pandemi COVID-19.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan untuk berdonasi secara digital disediakan oleh berbagai platform mulai dari perbankan hingga marketplace. Di tengah pandemi, platform digital menjadi tumpuan bagi aktivitas donasi, juga dalam menunaikan ziswaf.

Head of Tokopedia Salam, Garri Juanda menyampaikan Tokopedia telah membuka keran donasi dan ziswaf sejak 2015 dengan bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat. Menurutnya, meski aktivitas terbatas di tengah pandemi, kebutuhan masyarakat untuk berdonasi masih sangat besar.

Baca Juga

"Terbukti selama pandemi ini, tingkat donasi melalui Tokopedia malah semakin tinggi," katanya dalam Talkshow virtual 'Yang Muda Yang Peduli Sesama' yang diselenggarakan BNI Syariah, Selasa (27/10).

Tokopedia juga membangun ekosistem yang bisa melengkapi aktivitas donasi tersebut. Garri mengatakan Tokopedia punya tujuh juta UMKM yang menjadi mitra penjual dengan berbagai produk.

Di masa pandemi ini, Tokopedia mendorong penjualan produk masker dan APD untuk kemudian didonasikan. Garri mengatakan selama pandemi ini, total donasi sudah mencapai Rp 33 miliar. 

Mayoritas disalurkan untuk bantuan APD, masker, dan bantuan sosial bagi yang terdampak. Menurutnya, distribusi bantuan berjalan dengan cepat hanya dalam hitungan hari ke berbagai kota, tidak hanya kota besar tapi juga di pelosok.

"Kita berupaya untuk terus berinovasi, dengan bantuan teknologi agar berbagai aktivitas dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," katanya.

Garri menyebut, Tokopedia juga memiliki ekosistem zakat dengan menggandeng sekitar 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ). Ia menyebut peluang untuk bermitra terus diperluas, termasuk dalam pengembangan fitur.

Ia mengatakan wakaf menjadi salah satu yang menjadi perhatian karena saat ini belum dimiliki. Namun demikian potensinya sangat besar dan wakaf uang cukup hangat dibicarakan. Tokopedia masih mengamati kemungkinannya agar bisa digital friendly.

Sementara itu, perbankan syariah juga punya core competence untuk memaksimalkan ziswaf. Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah, Ibu Rima Dwi Permatasari menyampaikan BNI Syariah sudah meluncurkan fitur Smart Shadaqah dalam kartu pembiayaan Hasanah Card.

Ini menjadi bagian untuk memudahkan akses masyarakat dalam menunaikan ibadah ziswaf. Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2020, hingga saat ini sudah terkumpul sekitar Rp 100 juta melalui fitur ini.

"Dengan potensi 350 ribu pemegang kartu Hasanah yang ada saat ini, jika 50-100 ribu berdonasi minimal Rp 10 ribu saja maka setiap bulan bisa Rp 500 juta, potensinya besar," katanya.

Ia meyakini kemajuan Indonesia bisa lahir dari masyarakatnya yang gemar bersedekah. Karena dana-dana dermawan tersebut akan tersalurkan pada masyarakat yang membutuhkan, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas yang produktif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement