Selasa 27 Oct 2020 14:24 WIB

Pelaku Wisata Diingatkan Soal Prokes Saat Libur Panjang

Di Kulon Progo ada 32 wisata dikelola Pemkab dan 24 wisata dikelola masyarakat.

Red: Bilal Ramadhan
Petani memetik teh di Perkebunan Teh Nglinggo, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (16/9). Selain penghasil teh, kawasan perkebunan teh Nglinggo menjadi destinasi wisata. Setiap akhir pekan wisatawan memadati perkebunan teh satu-satunya di Yogyakarta. Teh Gambung menjadi andalan di sini, banyak digemari wisatawan mancanegara. Terkadang ada juga wisatawan atau akademisi yang melakukan penelitian di sini.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petani memetik teh di Perkebunan Teh Nglinggo, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (16/9). Selain penghasil teh, kawasan perkebunan teh Nglinggo menjadi destinasi wisata. Setiap akhir pekan wisatawan memadati perkebunan teh satu-satunya di Yogyakarta. Teh Gambung menjadi andalan di sini, banyak digemari wisatawan mancanegara. Terkadang ada juga wisatawan atau akademisi yang melakukan penelitian di sini.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan pelaku usaha jasa pariwisata memperketat protokol kesehatan pada libur panjang 28 Oktober sampai 1 November ini. Hal ini supaya tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 dari objek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan sejak dilaksanakan uji coba pembukaan objek wisata yang dikelola oleh masyarakat dan pemkab, Dispar sudah memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di seluruh objek wisata yang dikelola pemkab dan berbasis masyarakat.

"Pada libur panjang ini, kami hanya menekankan dan mengingatkan kembali kepada pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata untuk lebih memperketat kembali pelaksanaan protokol kesehatan. Kita menyadari sektor pariwisata adalah salah satu dari ujung tombak pergerakan ekonomi. Untuk itu, kami berharap kerja sama semua pihak untuk menjunjung protokol kesehatan," kata Joko Mursito, Selasa (27/10).

Di Kulon Progo, terdapat 32 destinasi wisata dengan rincian delapan destinasi wisata dikelola pemkab, dan 24 destinasi wisata berbasis masyarakat. Objek wisata yang dikelola oleh pemkab, yakni Pantai Glagah, Pantai Congot, Pantai Trisik, Wisata Mangrove Pasir Kadilangu, Waduk Sermo, Taman Wisata Gua Kiskendo, Suroloyo, dan Kebun Teh Nglinggo.

"Kami tidak memasang target kunjungan wisatawan pada libur panjang ini. Kami hanya berharap seluruh objek wisata yang ada di Kulon Progo dikunjungi wisatawan, dan ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata bergerak," katanya.

Joko Mursito meminta pelaku wisata kembali mengecek perlengkapan protokol kesehatan, seperti thermo gun, dan tempat cuci tangan, sabun hingga sarana lainnya. Hal-hal kecil harus diperhatikan, karena itu sangat mendasar dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan TNI, polisi, BPBD, Dinkes, Dishub, dan PHRI dalam menyambut wisatawan pada libur panjang ini," katanya.

Menurutnya, libur panjang ini adalah kebangkitan kedua sektor pariwisata pada masa pandemi Covid-19. Sehingga momentum libur panjang adalah pembenahan sektor pariwisata untuk mendapatkan keuntungan, dan wisatawan puas dengan layanan di masing-masing objek wisata dan yang diberikan oleh pelaku jasa usaha pariwisata.

"Ayo kita sambut wisatawan dengan baik, kita layani mereka dengan baik. Libur panjang kali ini adalah kebangkitan kedua sektor pariwisata," katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Istana mengajak pelaku wisata dan pelaku jasa pariwisata tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menyambut wisatawan saat libur panjang ini. "Jangan kendor dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Mari kita bangkitkan ekonomi dari pariwisata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Istana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement