REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini akan jatuh pada Kamis (29/10). Perayaan ini menjadi momen mengingat lahirnya pemimpin para nabi yang ajarannya masih diikuti oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Sejarah menyebut Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dalam penanggalan hijriyah atau 20 April 571 dalam penanggalan masehi. Ayah Nabi Muhammad ialah Abdullah bin Abdul Mutholib, sedangkan ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab.
Namun, Muhammad kecil ketika itu lahir sebagai yatim yang dalam satu pendapat menyatakan ayahnya meninggal saat nabi berusia tujuh bulan dalam kandungan. Nama Muhammad diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib yang merupakan pemuka Arab dari bangsawan Quraisy.
Kelahirannya membuat gembira hati Abdul Muthalib. Saking gembiranya, menurut beberapa cerita, Abdul Muthalib membawa bayi Nabi Muhammad itu thawaf mengelilingi Ka'bah dan memberinya nama Muhammad. Nama Muhammad diberikan dengan harapan agar kelak ia menjadi pribadi yang terpuji seusai arti namanya.
Kegembiraan Abdul Muthalib 40 tahun kemudian bahkan juga menjadi berita gembira bagi umat manusia dengan diangkatnya Muhammad sebagai seorang Rasul. Ia membawa ajaran yang benar dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam Alquran:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَكُمُ ٱلرَّسُولُ بِٱلْحَقِّ مِن رَّبِّكُمْ فَـَٔامِنُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(An-Nisa: 170)
Kedatangan Nabi Muhammad bahkan telah dikabarkan sejak masa Nabi Isa. Nabi Isa menyebut akan datang seorang rasul bernama Ahmad atau Muhammad yang datang dengan membawa ajaran dan bukti kebesaran Allah yang nyata.
Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Ash-Shaf: 6).