Selasa 27 Oct 2020 15:24 WIB

Pemkot Mataram Larang Pawai Maulid Nabi

Masyarakat bisa peringati Maulid Nabi dengan memusatkan berbagai kegiatan di masjid

Ilustrasi Rasulullah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat melarang kegiatan pawai dan arak-arakan di jalan saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah untuk menghindari berkumpulnya massa dalam jumlah besar di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mengatakan, larangan itu sesuai dengan Edaran Wali Kota Mataram tentang pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mataram.

"Edaran tersebut, telah kita sampaikan ke lingkungan melalui kecamatan dan kelurahan untuk disosialisasikan," katanya, Selasa (27/10).

Dalam edaran itu, lanjut Swandisa, masyarakat tetap dapat melaksanakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan memusatkan berbagai kegiatan di masjid dan mushala. Misalnya, dengan melaksanakan lomba-lomba ataupun kegiatan lainnya dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Dikatakan, maulid merupakan salah satu tradisi umat muslim yang harus dilestarikan. Peringatan maulid bahkan menjadi salah satu agenda kegiatan pariwisata.

"Tapi untuk saat ini, kegiatan pawai dan arak-arakan di jalan tidak dibolehkan," katanya lagi.

Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mataram biasanya dilaksanakan dengan penuh meriah dan semarak oleh warga, baik di masjid, mushala, maupun di rumah-rumah warga dengan mengundang tokoh agama, tokoh masyarakat serta sanak saudara.

Karena itu, Mataram menjadi salah satu kota yang merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berbeda dengan daerah lain, sebab warga Mataram merayakan maulid selama satu bulan secara bergantian.

Selain itu, cara perayaan maulid yang dirayakan satu lingkungan dengan lingkungan lainnya pun berbeda-beda namun satu tujuan. Kegiatan perayaan maulid di Mataram, rata-rata juga dilakukan dengan acara besar-besaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement