REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengutuk kartun karikatur Nabi Muhammad SAW di Prancis. Kementerian Luar Negeri pun menolak setiap upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme.
"Kerajaan Arab Saudi menolak segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme dan mengutuk kartun ofensif Nabi Muhammad SAWA bin Abdullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, atau salah satu utusan, damai sejahtera atas mereka," kata Kementerian Luar Negeri Saudi kepada kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA).
Saudi mengutuk semua serangan teroris dan mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa itu. Kerajaan pun menolak semua praktik dan tindakan yang memicu kebencian dan kekerasan.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kontroversi setelah pembunuhan seorang guru Prancis yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW dalam kelas kebebasan berbicara. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut pembunuhan itu sebagai serangan teroris Islam.
Seperti dikutip dari Al Arabiya, Macron pun membuat pernyataan di Twitter dalam bahasa Arab awal pekan ini bahwa Prancis tidak akan menyerah. "Tidak akan menerima pidato kebencian dan mempertahankan perdebatan yang masuk akal," ujarnya.
Sebagai tanggapan atas tanggapan keras Macron, beberapa negara Arab, termasuk Kuwait dan Yordania, mendesak warganya untuk memboikot produk Prancis. Sedangkan pengguna media sosial di Saudi menyerukan boikot terhadap supermarket Prancis, Carrefour pada akhir pekan.