REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sudah melakukan langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor transportasi. Berbagai program dilakukan untuk hal tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini Kemenhub sudah mempercepat penyusunan Peraturan Menteri Perhubungan dan SE Dirjen untuk transportasi darat, laut, udara, dan kereta api yang berbasis protokol kesehatan. Selain juga memberikan stimulus penyerapan anggaran, mendukung program padat karya, dan sejumlah program lainnya.
"Kami juga memberikan stimulus subsidi tiket pesawat," kata Budi dalam diskusi virtual, kemarin.
Terkait stimulus subsidi tiket pesawat, Budi mengharapkan dapat meningkatkan minat penumpang pesawat yang merosot selama pandemi Covid-19. Kemenhub juga sudah membebaskan beban biaya kalibrasi fasilitas penerbangan dan alat bantu pendaratan pesawat yang biasanya dibebankan kepada operator bandara.
"Stimulus ini diharapkan dapat menggerakkan sektor penerbangan, pariwisata, dan sektor turunannya," ujar Budi.
Untuk mempercepat Proyek Strategis Nasional, Budi memastikan Kemenhub melakukan pembangunan konektivitas transportasi mendukung lima Bali baru. Selain itu juga mendorong investasi dengan Percepatan penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan Omnibus Law dan percepatan perizinan.
Dia memastikan, Kemenhub juga mendorong investasi melalui pendanaan infrastruktur dengan sumber dana selain APBN yaitu menggunakan skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). "Ini seperti Pelabuhan Patimban dan Jalur KA Makassar-Parepare," ucap Budi.
Budi mengatakan, Kemenhub juga melibatkan empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama dalam merumuskan kebijakan sektoral transportasi. Dia menegaskan, pemerintah akan tetap fokus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi dalam upaya menjaga aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Dia mengungkapkan, prioritas pemerintah ke depan yaitu pada pemulihan industri pariwisata dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, serta reformasi sistem ketahanan bencana.
Selain itu juga kolaborasi dengan Kementerian BUMN membangun ekosistem pariwisata dan delapan klaster penerbangan Jakarta-Surabaya, Jakarta-Bandung, lanjutan moda raya terpadu (MRT), dan Bandara Bali Utara.