Selasa 27 Oct 2020 18:09 WIB

Waskita Targetkan Divestasi Dua Tol Rampung Bulan Depan 

Ruas yang ditawarkan Waskita Karya adalah tol yang sudah 100 persen beroperasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Foto Aerial proyek pembangunan Tol Becakayu (Bekasi, Cawang dan Kampung Melayu) seksi II-A di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). PT Waskita Karya (Persero) bakal melepas sebagian kepemilikan saham (divestasi) sejumlah ruas jalan tol pada tahun ini. Ruas yang ditawarkan adalah tol yang sudah 100 persen beroperasi.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Foto Aerial proyek pembangunan Tol Becakayu (Bekasi, Cawang dan Kampung Melayu) seksi II-A di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). PT Waskita Karya (Persero) bakal melepas sebagian kepemilikan saham (divestasi) sejumlah ruas jalan tol pada tahun ini. Ruas yang ditawarkan adalah tol yang sudah 100 persen beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) bakal melepas sebagian kepemilikan saham (divestasi) sejumlah ruas jalan tol pada tahun ini. Ruas yang ditawarkan adalah tol yang sudah 100 persen beroperasi.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebut ada lima ruas jalan tol yang tengah dalam proses divestasi yakni jalan tol Bekasi-Cawang, Kampung Melayu (Becakayu); ruas tol Cibitung-Cilincing; serta tiga ruas tol lain yang ada di Jawa dan Sumatera. Destiawan menilai tidak semua ruas tol yang ditawarkan akan selesai pada tahun ini akibat dampak pandemi.  

Baca Juga

"Kemungkinan tidak tercapai semua akibat pandemi, tahun depan kami lakukan lagi sesuai ruas sudah selesai, yang kami tawarkan itu ruas yang sudah 100 persen beroperasi," ujar Destiawan saat paparan publik Waskita Karya di Jakarta, Selasa (27/10). 

Direktur Pengembangan Bisnis & Quality, Safety, Health, and Environment, Waskita Fery Hendriyanto mengatakan divestasi tol Becakayu dan Cibitung-Cilincing kemungkinan rampung dalam waktu dekat. "Becakayu ini insya Allah divestasi melalui RDPT kita selesaikan pertengahan November. Cibitung-Cilincing masih negoisasi akhir sudah dilakukan dengan calon investor, mudah-mudahan akhir November atau awal Desember terealisasi," ucap Fery. 

Sementara untuk divestasi tiga ruas tol lain di Jawa dan Sumatera, kata Feri, kemungkinan baru akan terealisasi pada tahun depan lantaran masih terdapat persoalan perizinan. Fery mengaku belum dapat membeberkan nilai divestasi yang akan diperoleh lantaran prosesnya masih berjalan. 

"Untuk nilainya kami belum bisa sampaikan karena belum selesai prosesnya," lanjut Fery. 

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Ratna Ningrum mengatakan proses divestasi menjadi rencana strategis bagi perusahaan. Ratna menyebut Waskita tengah fokus penyelesaian divestasi terhadap 16 ruas tol divestasi yang akan ditawarkan kepada investor.

"Waskita juga akan lebih fokus pada pasar eksternal seperti BUMN, pemerintah, swasta, dan luar negeri dari Timur Tengah, Afrika serta Asia Tenggara dan Selatan," ujar Ratna.  

Ratna mengatakan dalam dua tahun ke depan, Waskita akan melakukan pelepasan kepemilikan saham di 10 ruas jalan tol yg dimiliki dalam menjaga kesehatan keuangan. Ratna menyampaikan estimasi pendapatan usaha Waskita per September 2020 sebesar Rp 11,7 triliun dengan total aset sebesar Rp 115 triliun. 

"Saat ini Waskita masih memiliki 16 ruas tol di Jawa dan Sumatera sepanjang 833 km dan total invetasi Rp 155 triliun," kata Ratna.  

Kata Ratna, Waskita juga akan melakukan penguatan likuiditas perusahaan yang dilakukan dengan cara akslerasi penagihan termin piutang proyek dan menyeimbangkan portofolio proyek ke depan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement