REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi gempa besar di wilayah selatan Jawa masih ada, bahkan juga mencakup wilayah barat Sumatra. Menurut Muhammad Sadly, deputi bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), daerah-daerah inilah yang disebut sebagai zona megathrust, di mana merupakan jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang namun relatif dangkal.
“Inilah daerah seismik gempa yang harus kami sosialisasikan kepada masyarakat bahwa potensi selalu ada, tapi belum dapat diketahui kapan terjadinya,” ujar Sadly kepada Republika, Senin (26/10).
Sadly mengungkapkan, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi gempa. Namun, setiap harinya BMKG melakukan pemantuan gempa di seluruh Indonesia, serta negara-negara di Asia Tenggara, hingga negara di sekitar Samudra Hindia, termasuk memberi laporan untuk peringatan dini tsunami.
Lebih lanjut, Sadly membahas mengenai riset potensi gempa megathrust dan tsunami yang dapat mencapai ketinggian 20 meter di selatan Jawa. Dia mengatakan, potensi ini sebenarnya tak hanya di wilayah itu, tapi seluruh daerah yang termasuk dalam zona megathrust.
“Kita harus siap dengan ancaman nyata tersebut dan tentu perlu riset. Namun, dari riset perjalanan masih panjang” ucap Sadly.
Sadly mengatakan, riset memerlukan pengujian terlebih dulu hingga dapat digunakan secara operasional yang digunakan oleh BMKG sebagai sistem. Namun, dia menegaskan, jika riset tidak ada, maka tidak ada kemajuan yang tercapai dalam hal prediksi dan ilmu terkait lainnya.
Sadly meyakini, akan ada teknologi yang mampu memprediksi gempa serta berbagai bencana lainnya yang saat ini belum dapat diketahui kapan akan terjadi. Hal itu karena seluruh ahli di dunia berlomba-lomba untuk menemukannya.
Sadly mengingatkan agar masyarakat tidak mudah panik, tapi tetap waspada karena potensi gempa tetap ada. Dia mengatakan, banyak akses yang dimiliki untuk mendapatkan informasi resmi dari BMKG, seperti aplikasi di ponsel pintar.
“Jika data info langsung dari BMKG, masyakarat bisa lakukan evakuasi mandiri yang lebih cepat,” kata Sadly.