REPUBLIKA.CO.ID, MUBA -- PT Pertamina wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meluncurkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) BBM Satu Harga di Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (27/10). BPH Migas menyatakan akan terus mendukung penyediaan SPBU Satu Harga di berbagai wilayah di Indonesia.
SPBU BBM Satu Harga ini menjadi yang kedua di kabupaten tersebut setelah dua tahun sebelumnya dibangun di Kecamatan Lalan.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex dalam peresmian SPBU mengatakan warga sangat berterima kasih dengan kehadiran SPBU ini karena menjadi satu-satunya di antara Kota Sekayu hingga Musi Rawas yang berjarak 140 Kilometer.
“SPBU ini posisinya berada di tengah-tengah, jadi benar- benar membantu warga yang selama ini kesulitan mendapatkan BBM,” kata Dodi.
Lebih menggembirakan lagi, ia melanjutkan, SPBU bernomor 24.316.179 ini menerapkan program BBM Satu Harga yang ditugaskan negara kepada PT Pertamina.
Dengan begitu, warga sekitar dapat membeli BBM seharga yang sama dengan warga yang ada di perkotaan. Untuk Premium Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
“Kami berharap dengan hadirnya SPBU ini semakin menstimulus aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pengembangan UMKM,” kata Dodi.
Sementara itu Komite Pengawasan BPH Migas Achmad Rizal mengatakan, pihaknya selaku pengawas penyaluran BBM di masyarakat mengharapkan Pemkab dapat menjembatani kemitraan antara Pertamina dengan pengusaha lokal untuk dapat berinvestasi menjadi lembaga penyalur BBM.
“Silakan Pemkab ajukan usulan lokasi mana yang mau dipilih untuk jadi SPBU Satu Harga, nanti kami akan mengevaluasi. Tinggal lagi, pemkab jembatani pihak yang mau jadi investornya (bangun SPBU),” kata Rizal.
Ia mengatakan, BPH Migas memberikan beragam pilihan kepada pengusaha, mulai dari bangun SPBU (bisnis), subpenyalur untuk BBM subsidi hingga penyalur mini (pertashop). “Ini menjadi salah satu peluang untuk investasi bagi pengusaha lokal, apalagi aturan mengizinkan jarak antar SPBU itu 10 Kilometer,” kata dia.
Kepada Pertamina, BPH berpesan agar SPBU ini segera menerapkan digitalisasi sehingga stok yang tersedia dapat terus terpantau.
Rusli, warga setempat menyambut baik hadirnya SPBU ini karena selama ini yang beredar di masyarakat merupakan minyak oplosan. "Kendaraan ya mudah rusak, kalo ini dipastikan terjamin karena dari Pertamina langsung," kata dia.
Sementara itu, Area Sales Manager PT Pertamina Wilayah Sumsel-Babel Sadli Ario Priyambodo mengatakan Pertamina memastikan keandalan penyaluran BBM di SPBU ini yang disuplai dari TBBM Kertapati, Palembang.
Selain itu Pertamina akan terus mengawasi SPBU BBM Satu Harga ini agar program menjadi tepat sasaran. “Pengawasan secara rutin akan kami lakukan, seperti mewajibkan SPBU membatasi pembelian BBM jenis solar untuk jenis kendaraan tertentu, selain itu nopol juga harus dicatat,” kata dia.
Pertamina wilayah Sumbagsel menargetkan pendirian tujuh unit SPBU BBM Satu Harga pada 2020. Sejauh ini sudah terealisasi sebanyak enam unit yakni di Sumsel ada tiga unit di Kecamatan Babat Toman (Muba), Kecamatan Karang Jaya (Muratara), Kelurahan Beringin Makmur Kecamatan Rawas Ilir (Muratara).
Kemudian, di Lampung Barat didirikan di Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Kebun Tebu dan Kecamatan Air Itam. Dan satu unit lagi sedang dibangun di Bengkulu.