Rabu 28 Oct 2020 04:49 WIB

Rumah Zakat Salurkan Bantuan Modal Usaha

Bantuan modal diharapkan dapat meringankan beban UMKM saat pandemi ini.

Salah satu upaya mempercepat kemajuan suatu usaha ialah dengan memberikan bantuan dorongan secara finansial, yakni melalui pemberian bantuan modal usaha. Untuk itu, Rumah Zakat kembali menyalurkan bantuan modal usaha kepada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Jaya, guna mempertahankan dan sekaligus mendorong para pelaku usaha agar semakin Maju.
Foto: istimewa
Salah satu upaya mempercepat kemajuan suatu usaha ialah dengan memberikan bantuan dorongan secara finansial, yakni melalui pemberian bantuan modal usaha. Untuk itu, Rumah Zakat kembali menyalurkan bantuan modal usaha kepada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Jaya, guna mempertahankan dan sekaligus mendorong para pelaku usaha agar semakin Maju.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Salah satu upaya mempercepat kemajuan suatu usaha ialah dengan memberikan bantuan dorongan secara finansial, yakni melalui pemberian bantuan modal usaha. Untuk itu, Rumah Zakat kembali menyalurkan bantuan modal usaha kepada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Jaya, guna mempertahankan dan sekaligus mendorong para pelaku usaha agar semakin Maju.

Sebanyak tiga penerima manfaat hadir untuk menerima bantuan modal usaha yang disalurkan langsung di kediaman Masnawati selaku salah satu penerima manfaat, tepatnya di Jalan M. Ali RT 01 LK 01, Kedaung, Rabu (21/10). Mendapat bantuan modal usaha dari Rumah Zakat, mewakili KUBE Maju Jaya, Masnawati bersyukur dan mengucapkan terima kasih. “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Rumah Zakat, Insya Allah akan kami gunakan dengan baik untuk kemajuan dan peningkatan usaha,” katanya.

Dengan adanya bantuan modal usaha ini, Beny Tribiyono selaku Fasilitator Rumah Zakat berharap bisa mendorong, meningkatkan, dan memajukan UMKM, apalagi di tengah masa-masa sulit pandemi seperti sekarang ini.

Di tempat terpisah, saat wabah pandemi Covid-19 merebak, banyak petani di berbagai daerah terdampak dalam hal penjualan dan pendapatan hasil pertanian. Sebagaimana yang dirasakan Ralim (55) salah satu petani di Desa Berdaya Kedaung yang terkena dampak langsung merosotnya harga penjualan dan pendapatan hasil pertanian. “Tidak ada harganya dipasar, daripada tambah rugi untuk biaya panen, saya biarkan saja busuk,” katanya Ralim.

Melihat hal tersebut, Rumah Zakat melalui fasilitatornya di desa berdaya menginisiasi program beli dan beri sebagai bentuk kepedulian terhadap petani yang terdampak pandemi dengan membeli dan membagikan hasil pertanian tersebut kepada masyarakat. “Kita beli hasil pertaniannya dengan harga yang pantas dan membantu, tercatat 30kg rampai, 30kg buncis, dan 30 kilogram ubi ungu yang dibeli akan dikemas dan bagikan langsung kepada masyarakat,” ujar Beny Tribiyono selaku Fasilitator.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement