REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu serta dewannya telah menyerahkan pengunduran diri mereka menyusul pertemuan yang diadakan pada Selasa (27/10) waktu setempat. Bartomeu mengambil keputusan itu menjelang mosi tidak percaya terhadapnya yang akan digelar pada awal November, seperti dilaporkan Marca.
Sebelumnya, Bartomeu sempat menunjukkan sikapnya untu bertahan dari gerakan fan yang ingin melengserkannya. Ia mengatakan pengunduran diri tidak terlintas dalam pikirannya, tetapi setelah ini jelas ia akan meninggalkan jabatannya setelah enam tahun bertugas.
Burofax Lionel Messi meminta keluar dari klub, hasil buruk di lapangan, meningkatnya ketidakpuasan di antara para penggemar dan situasi ekonomi klub tampaknya telah membuat Bartomeu bingung. Terlebih, mosi tidak percaya, dengan lebih dari 16.000 tanda tangan, semakin mendorongnya ke tepi.
Fakta bahwa pemerintah Katalunya dan badan perencana perlindung warga Katalunya, PROCICAT, mengumumkan pada Selasa bahwa pemungutan suara dapat dilakukan, meskipun ada pandemi Covid-19. Tampaknya, ini menyebabkan perubahan keputusan Bartomeu.
Bartomeu, yang merupakan direktur di bawah Joan Laporta, menerima kursi kepresidenan pada Januari 2014, setelah pengunduran diri Sandro Rosell karena situasi hukum klub. Dia bertindak sebagai presiden hingga Juli 2015, dan kemudian dipilih sebagai presiden oleh anggota klub.