REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tata Motors Ltd India mulai merasakan dampak dari adanya pandemi. Wabah global ini mengakibatkan Tata Motors alami kerugian pada kuartal September karena kurangnya permintaan di pasar utama mereka. Pandemi juga menghancurkan penjualan Jaguar Land Rover (JLR) di tengah permintaan yang lemah dan ketidakpastian terkait Brexit.
Tata Motors melaporkan kerugian bersih konsolidasi sebesar 3.14 miliar rupee atau 42,47 juta dolar Amerika Serikat (AS) (atau sekitar Rp 622 miliar), untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 September. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mereka hanya mengalami kerugian sebesar 2,17 miliar rupee.
Dikutip dari Reuters, Rabu (28/10), penjualan unit ritel di unit mobil mewah JLR yang dapat menghasilkan sebagian besar pendapatan perusahaan, juga ikut terdampak dengan penurunan sekitar 12 persen. Namun, Tata Motors berharap penjualan JLR secara bertahap dapat meningkat.
"Meskipun ada kekhawatiran seputar risiko gelombang kedua (COVID-19) infeksi. kami mengharapkan pemulihan bertahap dari permintaan dan pasokan dalam beberapa bulan mendatang," tulis Tata Motors dalam keterangannya.