REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah kelompok bipartisan senator Amerika Serikat telah memperkenalkan resolusi yang bertujuan melabeli pelanggaran China terhadap populasi minoritas Uighur sebagai "genosida".
Komite Hubungan Luar Negeri Senat menyebutkan bahwa Jim Risch yang bergabung dengan John Cornyn dan Robert Menendez memperkenalkan resolusi itu pada Senin.
Dia berupaya meminta pertanggungjawaban Beijing atas kebijakannya dan akan memulai proses untuk mengoordinasikan respons internasional.
"Kebijakan pemerintah China di Xinjiang benar-benar menjijikkan," kata Risch dalam sebuah pernyataan.
“Tindakan yang menargetkan Uighur dan minoritas Muslim lainnya merupakan genosida. Kami memperkenalkan resolusi untuk mendefinisikan tindakan mereka sebagai genosida. AS dan negara-negara di seluruh dunia harus tahu tentang apa yang terjadi di Xinjiang," tambah dia.
Kebijakan Beijing di Xinjiang telah menuai kecaman luas dari kelompok-kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, karena dianggap mengucilkan 12 juta orang Uighur di China, yang sebagian besar adalah Muslim. Xinjiang adalah rumah bagi 10 juta orang Uighur.
Kelompok Muslim Turki itu membentuk sekitar 45 persen dari total populasi Xinjiang dan sejak lama menuding otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi. Lebih dari satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di Xinjiang, telah ditahan dalam "kamp-kamp politik" dan menjadi korban kerja paksa dan sterilisasi.