Rabu 28 Oct 2020 15:43 WIB

Massa Buruh Bawa Korek Kuping Jumbo untuk Jokowi

Massa buruh beraksi tolak UU Ciptaker di kawasan Patung Kuda.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Indira Rezkisari
Massa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) membawa korek telinga (cotton bud) yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Massa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) membawa korek telinga (cotton bud) yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) membawa korek telinga (cotton bud) yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Rabu (28/10). Ukuran korek telinga itu tampak cukup besar.

"Korek kuping buat Jokowi," demikian bunyi tulisan yang tertera pada secarik kertas.

Baca Juga

Selain itu, massa juga membawa sejumlah spanduk yang berisi berbagai pernyataan menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Bahkan dalam spanduk itu, mereka turut mencantumkan tagar #JokowiMundur.

Tidak jauh dari massa buruh itu, adapula sekelompok orang yang membakar ban. Mereka membentuk lingkaran barisan yang di tengahnya dipimpin seorang orator. Sang orator terus menyampaikan berbagai tuntutannya melalui pengeras suara.

Berdasarkan pantauan Republika, hingga pukul 15.20 WIB, massa demonstrasi dari berbagai elemen, seperti buruh dan mahasiswa terus berdatangan memadati kawasan Patung Kuda. Mereka menyanyikan yel-yel yang membela hak rakyat, khususnya para kaum buruh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement