Rabu 28 Oct 2020 16:00 WIB

Massa Ancam Duduki Istana Jika Omnibus Law tak Dibatalkan

Massa ancam duduki istana jika pemerintah tak batalkan Omnibus law.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Massa mahasiswa berorasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja sembari membakar ban di sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).
Foto: Febryan. A
Massa mahasiswa berorasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja sembari membakar ban di sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa dan buruh menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/10). Massa mengancam akan duduki istana jika Omnibus Law tidak dibatalkan.

Pantauan Republika.co.id di lokasi, tampak salah satu kelompok mahasiswa berorasi dengan membakar ban sepeda motor. Saat api makin membesar, orator semakin bersemangat menyampaikan aspirasinya. 

Baca Juga

Mengenakan almamater hijau, orator menyebut UU Cipta Kerja dibuat secara serampangan dan isinya menindas rakyat. Kelompok buruh juga menyuarakan aspirasi serupa. 

"Kami menuntut Jokowi batalkan Omnibus Law. Jika tidak, kami akan duduki Istana," kata orator dari atas mobil komando Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia.

Massa memang berkumpul di kelompok masing-masing. Setiap kelompok berorasi. Kini terdapat sekitar delapan kelompok massa, baik mahasiswa maupun buruh, di sekitar Patung Kuda.

Kendati berbeda-beda, tapi mereka menampilkan dua kesamaan. Pertama, sama-sama menolak UU Cipta Kerja. Kedua, sama-sama berulang kali menyerukan naskah Sumpah Pemuda.

Sementara itu, di Jalan Medan Merdeka Barat, tampak aparat sudah bersiaga di balik barikade. Personel Polwan disiagakan di barisan terdepan barikade.

Hingga berita ini dikirim, massa terus berdatangan. Massa datang dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, dan dari Jalan Budi Kemuliaan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement