Kamis 29 Oct 2020 06:01 WIB

Ragam Tradisi Maulid di Mancanegara

Setiap negara memiliki cara tersendiri memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ragam Tradisi Maulid di Mancanegara. Warga Maroko ambil bagian dalam prosesi yang menandai peringatan kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi) di Maroko,
Foto: EPA-EFE/JALAL MORCHIDI
Ragam Tradisi Maulid di Mancanegara. Warga Maroko ambil bagian dalam prosesi yang menandai peringatan kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi) di Maroko,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejalan dengan ajaran Islam yang sudah menyebar di berbagai belahan dunia, perayaan maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga dirayakan berbagai negara. Maulid bahkan dirayakan di negara yang notabene bukan mayoritas Muslim. Berikut beberapa tradisi masyarakat dari berbagai negara saat merayakan maulid. 

Mesir

Baca Juga

Mesir adalah salah satu negara yang memperingati maulid nabi selama ini. Salah satu yang menjadi alasan adalah karena orang-orang Mesir percaya memiliki nasab yang kuat dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini didukung dengan sejarah leluhur Nabi Muhammad, yakni sayyidah Hajar atau Siti Hajar yang merupakan ibunda Nabi Ismail RA.

Siti Hajar tercatat dalam sejarah bebagai istri Nabi Ibrahim dari keturunan bangsa Qibti, Mesir. Di Mesir, maulid digunakan sebagai istilah umum untuk perayaan ulang tahun orang-orang kudus sufi lokal.

Maulid tidak hanya merujuk kepada perayaan kelahiran Nabi Muhammad. Sekitar 3.000 perayaan maulid diadakan setiap tahun. Festival ini menarik minat penonton internasional. Dalam peringatan maulid tokoh sufi lokal abad ke-13, Ahmad al-Badawi, jumlah wisatawan bahkan mencapai tiga juta orang.

Saat mendekati perayaan maulid, warga Mesir juga memiliki tradisi menghias permen. Ketika aroma permen sudah banyak tercium di udara pemukiman warga, seperti dilansir dari Malay Mail, ini menjadi pertanda tradisi maulid Nabi Muhammad SAW semakin dekat.

Sudan

Peringatan Maulid Nabi di Sudan berbeda dengan di Indonesia. Di Sudan, kegiatan peringatan maulid dilakukan setiap malam, dari tanggal 1 hingga 12 Rabiul Awwal. Tempat pelaksanaannya di masjid-masjid setiap daerah.

Kegiatan peringatan Maulid Nabi juga dilakukan dengan berdzikir, lalu membaca riwayat Nabi Muhammad SAW dalam kitab Barzanji, ceramah, dan diakhiri dengan makan bersama. Peringatan Maulid Nabi di Sudan mencapai puncaknya pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Tempat pelaksanaannya di lapangan ibu kota provinsi. Sementara untuk tingkat nasional di lapangan ibu kota negara.

Baca juga: Tiga Kitab yang Sering Dibaca Saat Maulid Nabi Muhammad

Halaman selanjutnya ➡️

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement