REPUBLIKA.CO.ID, Filsuf Muslim Abu Nasr al-Farabi (870-950) dikenal karena kemampuannya menyinergikan berbagai pemikiran filosofis yang dianggap bertentangan. Penerus al- Kindi bergelar guru kedua atau al-Muallim ast-Tsani ini memiliki banyak karya tulis yang menjadi rujukan ilmuwan Barat.
Selain terinspirasi dari peradaban lain, karya-karya tersebut merupakan kreasi al-Farabi yang telah memperkaya tradisi keilmuan itu dengan pandangan hidup Islam. Berikut adalah tiga karyanya yang dibaca banyak orang.
>Dialogkan Plato dan Aristoteles
Ilmuwan dari kata Farab yang kini masuk Kazakhstan ini adalah orang pertama yang menggabungkan pemikiran dua filosof Plato dan Aristoteles. Dalam bukunya al- Jam'u bayna Ra'yay al-Hakimayn, dia menilai kedua filosof itu sama-sama membahas ketuhanan.
>Membangun Kota Ideal
Gagasan filosofis al-Farabi juga terlihat jelas dalam pandangannya tentang membangun kota ideal. Pemikiran yang termaktub dalam kitab Ara’ Ahlul Madinah al-Fadhilah ini banyak membicarakan tentang konsep kepemimpinan dalam Islam. Menurutnya, kota ideal pasti dipimpin pemimpin yang berkompeten. Kitab ini juga menginspirasi banyak ilmuwan, baik Islam maupun Barat.
>Kitab Musiqa
Kitabul Musiqa mengajarkan masyarakat tentang adanya kombinasi suara sehingga menjadi indah didengar. Alunan nada yang berasal dari berbagai alat kreasi manusia menjadi hiburan melepas kepenatan dan kejenuhan masyarakat.
Penulis: Hasanul Rizqa, Pengolah Nashih Nashrullah