REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jajak pendapat terbaru menunjukkan, mayoritas pemilih dari komunitas Arab di Amerika Serikat (AS) berencana memilih calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, daripada pejawat, Donald Trump. Tertinggalnya Trump bagi kelompok tersebut karena dinilai tidak efektif dalam menangani sebagian besar masalah yang menjadi perhatian utama komunitas itu.
Survei yang dirilis pada Selasa (27/10) oleh Arab American Institute (AAI), menunjukkan, 59 persen pemilih yang mengidentifikasi Arab mengatakan berencana memberikan suara mereka untuk Biden. Sedangkan, 35 persen mengatakan akan memilih Trump.
Jajak pendapat itu juga menemukan, jumlah pemilih komunitas Arab yang akan terlibat dalam pemilihan 3 November lebih dari 80 persen sangat mungkin untuk memberikan suara. Suara mereka akan menjadi yang paling kritis di negara-negara medan pertempuran utama.
Wilayah Michigan contohnya, tempat Arab-Amerika dapat menyumbang sebanyak lima persen suara. Ohio dan Pennsylvania memiliki komunitas Arab berjumlah antara 1,7 dan dua persen dari potensi pemilih.
Tapi, AAI mengatakan, sementara Biden memimpin, selisih suara antara Biden dan Trump lebih dekat daripada yang diamati dalam jajak pendapat untuk pemilu 2016. Ketika itu calon dari Demokrat, Hillary Clinton, mencetak 58 persen dan Trump sebesar 25 persen.
Temuan itu tampaknya berkorelasi dengan jajak pendapat pemilih Muslim yang dilakukan oleh Institute for Social Policy and Understanding (ISPU). Lembaga itu menemukan peringkat persetujuan Trump di antara kelompok agama telah meningkat sebesar 10 persen selama empat tahun terakhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, kampanye Biden telah meningkatkan jangkauannya dengan komunitas Arab dan Muslim. Dia dengan mantan istrinya, Jill Biden, mengatakan kepada penduduk di Dearborn pekan lalu bahwa suara mereka dapat membuat perbedaan dalam pemilu ini.
Kemenangan Biden dalam jajak pendapat di warga Arab di Timur Tengah, termasuk mereka yang tidak memiliki kewarganegaraan AS, juga terlihat dalam survei Inggris, YouGov. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukan mereka lebih memilih Biden daripada Trump.
Survei itu melibatkan 3.097 orang di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara. YouCov menemukan bahwa jika orang Arab memilih presiden AS dari kandidat yang dicalonkan, Biden akan menang telak.