REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Konsumsi bahan bakar penerbangan domestik China pulih mendekati level sebelum Covid-19 pada September. Hal ini dikarenakan adanya pemulihan yang cepat pada perjalanan penumpang dan kargo, meskipun permintaan dan penerbangan internasional tetap lemah.
Seperti dilansir di Reuters, Rabu (28/10), penjualan bahan bakar penerbangan domestik mencapai sekitar 2 juta ton atau 523.300 barel per hari pada bulan lalu. Realisasi itu menjadi tertinggi sejak Februari dan sedikit di bawah Januari, menurut dua narasumber yang mengetahui masalah ini.
Penerbangan domestik menyumbang sekitar dua pertiga dari keseluruhan konsumsi bahan bakar penerbangan di China. Rebound terhadap permintaan bahan bakar jet telah meningkatkan margin penyulingan di China dan memungkinkan mereka memproses lebih banyak minyak mentah.
"Perjalanan penumpang domestik pulih menjadi hanya dua persen di bawah level tahun lalu dan volume kargo juga meningkat dari bulan ke bulan," ujar analis konsultan Energy Aspect, Liu Yuntao.
Liu mencatat, permintaan bahan bakar jet China membukukan pertumbuhan tahunan pertama di tahun ini pada September. Pertumbuhannya mencapai dua persen, menjadi 920 ribu barel per hari.
Dari akhir Oktober hingga Maret, konsumsi bahan bakar untuk penerbangan domestik diperkirakan akan terus meningkat. Sebab, Negeri Tirai Bambu sudah menambah lebih banyak penerbangan ke perencanaan musim dingin/ semi.
Antara 25 Oktober sampai 27 Maret, maskapai penerbangan China akan menerbangkan 84 ribu lebih penerbangan domestik tiap pekan. Jumlah ini 19,8 persen lebih banyak dari level tahun lalu. Sementara, penerbangan kargo mingguan akan naik hampir 40 persen menjadi 2.101, kata Administrasi Penerbangan Sipil China, pada pekan lalu.
Tapi, penerbangan internasional masih menjadi tantangan besar. Level penerbangannya masih lima persen di bawah volume tahun lalu akibat kontrol perbatasan yang ketat. Pejabat China National Aviation Fuel Corp (CNAF) menyebutkan, pemulihan secara penuh ke level 2019 akan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Permintaan yang lesu pada penerbangan internasional tercermin dalam data ekspor bahan bakar jet dari China. Data ini mencakup ekspor kargo bahan bakar jet dan pengisian bahan bakar maskapai penerbangan yang melintasi rute internasional.
Pejabat CNAF yang enggan menolak namanya menjelaskan, pada tahun ini, konsumsi bahan bakar jet China hanya akan mencapai titik 75 persen hingga 80 persen dari level 2019. "Mungkin membutuhkan waktu lima tahun untuk pulih penuh," katanya.