Seniman kaligrafi menulis kembali Musyaf Al Quran dengan tangan saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020). Kegiatan menulis ulang musyaf (naskah) Al Quran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus oleh sembilan seniman kaligrafi dalam waktu lima bulan ke depan tersebut sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah. (FOTO : Antara/Yusuf Nugroho)
Seniman kaligrafi menulis kembali Musyaf Alquran dengan tangan saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020). Kegiatan menulis ulang musyaf (naskah) Al Quran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus oleh sembilan seniman kaligrafi dalam waktu lima bulan ke depan tersebut sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah. (FOTO : Antara/Yusuf Nugroho)
Sejumlah seniman kaligrafi menunjukkan lembaran pertama Musyaf Alquran yang ditulis kembali saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu(28/10/2020). Kegiatan menulis ulang musyaf (naskah) Al Quran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus oleh sembilan seniman kaligrafi dalam waktu lima bulan ke depan tersebut sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah. (FOTO : Antara/Yusuf Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Seniman kaligrafi menulis kembali Mushaf Alquran dengan tangan saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/10).
Kegiatan menulis ulang mushaf (naskah) Alquran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan kebudayaan Kudus. Sembilan seniman kaligrafi ini selanjutnya dalam waktu lima bulan ke depan menulis mushaf sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah.
sumber : Antara Foto
Advertisement