REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi begal yang menyasar pesepedan kian meresahkan. Polda Metro Jaya mengaku terkendala dalam pengungkapan kasus begal terhadap pesepeda karena banyak korban yang enggan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada polisi.
"Kami terkendala karena ada kroban yang tidak melapor," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Rabu.
Yusri mengatakan pihak kepolisian menerima sebanyak lima laporan pembegalan yang dialami oleh pesepeda, meski demikian diperkirakan masih ada korban yang tidak melapor kepada pihak berwajib.
"Yang melapor Oktober saja ada sekitar lima kasus, ini kita dalami dan ada satu kasus yang pelakunya ditangkap, ada yang pengakuannya tujuh kali sudah beraksi begal sepeda," tambahnya.
Yusri pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sungkan melaporkan segala bentuk tidak kriminal kepada kepolisian, karena laporan masyarakat akan sangat membantu pengungkapan kasus kriminal yang meresahkan warga masyarakat.
Diketahui, sejumlah orang menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Jakarta. Salah satu korban begal ialah artis Anjasmara saat bersepeda di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Seorang personel militer Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko bahkan turut menjadi korban pembegalan saat tengah bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Senin.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat menggiatkan Sistem Keamanan Keliling (Siskamling) untuk mengantisipasi maraknya begal sepeda di ibu kota. Lebih lanjut, Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.