REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikel Arteta bertekad mencari solusi tumpulnya lini depan Arsenal sebelum menjamu Dundalk dalam laga kedua Grup B Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (30/10) dini hari WIB. Itu jadi permasalahan yang mendera Arsenal ketika mereka dikalahkan tamunya Leicester City 0-1 di Liga Primer Inggris, pekan lalu.
Padahal dalam pertandingan itu Arsenal memiliki 56 persen penguasaan bola dan melepaskan 12 percobaan tembakan tetapi justru Leicester yang hanya melepaskan separuh percobaan bisa memenangi laga lewat gol semata wayang Jamie Vardy.
"Ketika kami main di kandang dan gagal mencetak gol, itu menimbulkan kegelisahan," kata Arteta dalam laman Arsenal, Rabu (28/10) malam.
"Mereka praktis tak punya peluang apa pun sampai menit ke-75, tetapi kami harus segera memperbaiki penampilan di sepertiga akhir lapangan, solusinya kami harus bisa menyerang lebih baik, berkelanjutan dan mampu menyerang dalam periode panjang serta mengirim lebih banyak bola ke kotak penalti lawan," kata dia.
Menurut Arteta persoalan serangan itu bukan semata tanggung jawab para pemain depan Arsenal tetapi seluruh anggota tim yang dipercaya turun ke lapangan.
"Kami mencoba bekerja keras di sesi latihan, semoga saja kami bisa memperbaiki itu," ujarnya.
Arteta mengaku mewaspadai kepaduan Dundalk, kendati tim Republik Irlandia itu kalah melawan Molde dalam pertandingan pertamanya sepekan lalu.
"Kekuatan mereka adalah kesatuan tim dan bagaimana mereka bekerja secara padu dan terorganisir. Ada hal-hal dari mereka yang terlihat sangat berbahaya," kata dia.
Arsenal sebelumnya sudah menang atas Rapid Vienna dalam laga pertama setelah sempat tertinggal, berkat peran sang kapten Pierre-Emerick Aubameyang yang masuk pada pertengahan babak kedua.