Kamis 29 Oct 2020 06:21 WIB

Prancis Bersiap Terapkan Perintah 'di Rumah Aja'

Prancis bersiap mengeleluarkan aturan baru untuk mencegah penyebaran covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Murid menghadiri kelas selama pembukaan kembali di sekolah dasar Victor Schoelcher di Montpellier, Prancis, 01 September 2020. Anak-anak Prancis kembali ke sekolah pada 01 September ketika Prancis menghadapi peningkatan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 . Kasus di Prancis meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Foto: EPA-EFE/Guillaume Horcajuelo
Murid menghadiri kelas selama pembukaan kembali di sekolah dasar Victor Schoelcher di Montpellier, Prancis, 01 September 2020. Anak-anak Prancis kembali ke sekolah pada 01 September ketika Prancis menghadapi peningkatan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 . Kasus di Prancis meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dua orang sumber mengatakan demi menahan laju penyebaran Covid-19 pemerintah Prancis bersiap meminta masyarakat untuk di rumah saja. Masyarakat akan diperintahkan untuk di rumah saja, kecuali untuk perjalanan-perjalanan yang penting, bekerja atau berolahraga.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan akan memberikan pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (28/10). Pemerintah menolak menjabarkan dengan detail apa yang akan disampaikan Macron.

Baca Juga

Pemerintah Prancis mengatakan hanya mengatakan presiden akan mengumumkan langkah baru untuk memutus rantai penularan virus corona. Sumber mengatakan peraturan baru akan diterapkan di seluruh negeri.

Seperti peraturan karantina nasional yang diterapkan pada musim semi tahun ini. Saat jumlah kasus kematian dan pasien Covid-19 di Prancis yang masuk rumah sakit menyentuh angka tertingginya.

Dalam peraturan karantina nasional masyarakat diizinkan keluar rumah bagi yang memiliki pekerjaan esensial atau menjadi obat-obatan serta kebutuhan pokok. Olahraga di luar rumah hanya diperbolehkan selama satu jam setiap hari.

Para sumber mengatakan berbeda dari karantina nasional pada musim semi lalu. Rencana pemerintah Prancis kali ini membiarkan sebagian besar sekolah tetap dibuka.  

Sumber-sumber tersebut menambahkan rencana baru ini akan menutup toko-toko non-esensial. Sementara apotik dan supermarket yang menyediakan kebutuhan pokok diizinkan tetap dibuka.

Masyarakat yang tidak bisa bekerja jarak jauh diizinkan untuk bekerja di kantor. Menurut para sumber rencana baru ini akan diterapkan dalam jangka waktu yang terbatas tapi belum diketahui akan diterapkan berapa lama.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement