Kamis 29 Oct 2020 06:31 WIB

Sejarah Hari Ini: Topan Besar Renggut 10 Ribu Nyawa di India

Pada 29 Oktober 1999 topan besar melanda negara bagian Orissa di India timur

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pada 29 Oktober 1999 topan besar melanda negara bagian Orissa di India timur. (ilustrasi)
Foto: AP/Carsten Rehder
Pada 29 Oktober 1999 topan besar melanda negara bagian Orissa di India timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pada 29 Oktober 1999, topan besar melanda negara bagian Orissa di India timur. Bencana alam itu menewaskan sekurangnya 10 ribu orang dan menyebabkan 1,5 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal.

BBC History mencatat tingkat kerusakan sulit ditentukan. Daerah tersebut hampir tidak mungkin dijangkau karena topan telah meruntuhkan jembatan dan membuat jalan serta rel kereta api tidak dapat dilalui.

Baca Juga

Semua komunikasi telah terputus dan upaya penyelamatan terhambat oleh cuaca buruk yang terus berlanjut. Awalnya, pejabat di ibu kota negara bagian, Bhubaneshwar, mengatakan sembilan kematian telah dikonfirmasi. Namun jumlah itu diperkirakan meningkat dengan cepat.

Banyak kota dan desa belum dapat melaporkan angka korban atau penilaian kerusakan karena saluran telepon terputus. Angin diyakini telah mencapai lebih dari 160 mph (250 km/jam), beberapa yang tertinggi yang pernah tercatat di wilayah tersebut.

Gelombang pasang yang menghancurkan juga melanda seluruh dataran rendah di sepanjang pantai sehingga melenyapkan seluruh desa. Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan banjir membentang sejauh sembilan mil ke daratan.

Helikopter tentara mulai menjatuhkan paket makanan kepada para korban. ribuan orang terdampar di atap rumah mereka atau berkumpul bersama di wilayah yang tinggi. Pemerintah saat itu juga mengerahkan tentara untuk membantu upaya penyelamatan serta memanggil spesialis darurat menuju ke wilayah tersebut.

Namun, ada kekhawatiran serius skala bencana dan keterpencilan beberapa komunitas yang terkena dampak akan membuat sangat sulit untuk mendapatkan pasokan ke daerah yang paling parah terkena dampak. Semakin lama bantuan tertunda, semakin tinggi kemungkinan penyakit yang ditularkan melalui air dan kelaparan.

Saat bencana melanda, sudah ada permintaan dari beberapa politisi di Delhi kepada pemerintah untuk meminta bantuan komunitas internasional. Ini adalah topan kedua yang menghantam daerah itu dalam dua pekan.

Topan pertama datang dengan kecepatan angin sekitar 135 mph (217 km / jam), menghantam pantai sedikit lebih jauh pada pertengahan Oktober. Badai ini menewaskan lebih dari 150 orang dan memengaruhi hampir 500 ribu lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement