Kamis 29 Oct 2020 07:08 WIB

PM Pakistan Ajak Negara Muslim Bersatu Hadapi Islamofobia

Negara-negara Muslim diajak PM Pakistan menghadapi Islamofobia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
PM Pakistan Ajak Negara Muslim Bersatu Hadapi Islamofobia. Foto: Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.
Foto: EPA-EFE/Thomas Peter
PM Pakistan Ajak Negara Muslim Bersatu Hadapi Islamofobia. Foto: Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD --- Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menulis surat yang ditujukan kepada para pemimpin negara Muslim untuk meminta melakukan upaya kolektif dalam menghadapi tren Islamofobia yang berkembang. Khan menilai sejumlah kasus penghinaan terhadap simbol-simbol Islam khususnya di Eropa beberapa waktu terakhir menunjukan meningkatnya Islamofobia.

"Pernyataan tingkat pemimpin baru-baru ini dan juga insiden penodaan Al Quran merupakan cerminan meningkatnya Islamofobia yang menyebar di negara-negara Eropa di mana populasi Muslim cukup besar tinggal di sana," tulis Khan dalam surat tersebut sebagaimana diunggah melalui akun Twitter resminya seperti dilansir the Telegraph India pada Kamis (29/10).

Baca Juga

Reaksi Pakistan dan negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim muncul setelah majalah Prancis, Charlie Hebdo kembali menerbitkan karikatur nabi Muhammad. Penerbitan karikatur itu justru mendapat dukungan dan pembelaan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan sebagai hak kebebasan berbicara. "Kami tidak akan meninggalkan karikatur itu," begitu kata Macron beberapa waktu lalu.  

Bahkan sebagai bentuk protes, sejumlah negara Muslim memutuskan untuk memboikot produk-produk dari Prancis. Sebab itu pula, Imran Khan meminta negara-negara Muslim untuk melawan kebencian dan ekstrimisme.   

"Negara Muslim untuk bersama-sama memimpin dalam memutus siklus kebencian dan ekstrimisme, yang mendorong kekerasan dan bahkan kematian. Penistaan tidak bisa diterima umat Islam," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement