REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi disiapkan menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 untuk pertama kalinya tahun depan. Balapan di sirkuit jalan raya kota Jeddah masuk draf kalender yang terdiri 23 seri.
"Namun, balapan kedua di Amerika Serikat, di Miami, tampaknya ditunda setidaknya satu tahun lagi," demikian dilaporkan Reuters.
Trek untuk Grand Prix Brazil belum dibangun di Rio de Janeiro dan menghadapi kekhawatiran isu lingkungan yang berarti kalender musim bisa dipotong menjadi 22 seri saja.
Musim balapan 2020 seharusnya menampilkan 22 balapan, rekor terbanyak, dengan debut Grand Prix Vietnam serta kembalinya Grand Prix Belanda untuk pertama kalinya dalam 34 tahun.
Akan tetapi, pandemi virus corona memaksa sejumlah tuan rumah mundur dan balapan dibatalkan hingga tersisa 17 seri dalam kalender.
Tim-tim kompetitor F1 telah ditunjukkan draf kalender 2021 pada Senin dengan versi final sepertinya akan dipublikasikan dalam beberapa pekan ke depan.
Arab Saudi ditambahkan ke kalender, kemungkinan dipasangkan dengan seri pemungkas di Abu Dhabi, demikian sumber Reuters.
Jeddah, kota terbesar kedua di negara itu, akan menggelar balapan jika sirkuit sampai sirkuit yang dibangun khusus di Qiddiya - sekitar satu jam perjalanan dari ibu kota Riyadh - dibangun.
Resor hiburan di Qiddiya yang luas berada di jantung strategi ambisius untuk membuka ekonomi dan melonggarkan batasan sosial.
Arab Saudi juga akan menggelar Reli Dakar pada Januari sedangkan seri balap mobil listrik Formula E memiliki dua balapan di Diriyah pada 26-27 Februari.
Kemudian seri offroad mobil elektrik Extreme E bakal digelar 20-21 Maret di Al Ula. Sejumlah ajang tenis, tinju dan golf juga telah digelar di negara itu.
Penggagas Formula E dan Extreme E Alejandro Agag, bicara dengan Reuters dari Arab Saudi, mengatakan bahwa dia mendengar banyak rumor Formula 1 datang tahun depan.
Formula 1 tahun ini mengumumkan kemitraan jangka panjang dengan raksasa perusahaan energi milik negara Saudi Aramco dan telah mengadakan sejumlah pembicaraan terkait balapan di Arab Saudi.